Pangandaran,myPangandaran.com-Pembangunan tanggul pemecah gelombang di kawasan Lapang Katapang Doyong
Pantai Timur, rampung. Kini pemerintah melanjutkan pembangunan Pelabuhan
Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang Kecamatan Pangandaran. Kemarin beberapa
pekerja mulai membangun jalan menuju PPI dan box culvert (saluran air)
di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (PPI).
Hal tersebut selaras dengan
pernyataan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Perikanan
Pangandaran Nata Sudirman pada bulan April lalu. Kala itu
dia menyatakan pembangunan PPI akan dimulai pertengahan tahun 2010.“Karena
anggarannya besar jadi pembangunan bertahap. Tahun ini Pemkab Ciamis
mendapat anggaran dari Pemerintah Provinsi (Jabar, red) untuk
melanjutkan pembangunan PPI. Namun berapa jumlahnya kami belum
mengetahui karena memang dananya bertahap,” tuturnya.
Pembangunan
PPI, lanjutnya, bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemkab Ciamis, namun
juga menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi serta pemerintah pusat.
Karena di PPI bukan hanya dibangun tempat berlabuh bagi ribuan perahu
nelayan. Namun juga terdapat kantor pengelola PPI dan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI). Saat ini TPI sudah ada namun belum bisa digunakan secara
maksimal mengingat perahu nelayan belum bisa masuk ke pelabuhan.
Saat
menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Agung Laksono di PPI Cikidang, dua bulan lalu, Bupati Ciamis Engkon
Komara berharap pemerintah pusat memperhatikan keinginan ribuan nelayan
untuk segera memiliki pelabuhan pendaratan ikan. Pemkab Ciamis telah
mengusulkan anggaran sekitar Rp 150 miliar kepada pemerintah pusat.
Pembangunan PPI saat ini baru pengerjaan jalan masuk
menuju kawasan PPI dengan biaya yang tercantum di papan proyek Rp 3,3
miliar dan pembuatan box culvert (saluran air) di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) Cikidang yang menelan biaya Rp 829 juta. Sementara pengerjaan
mulut dermaga belum dimulai. Sehingga, nelayan harus bersabar untuk bisa
menambatkan perahunya di kawasan PPI karena jalur masuk perahu masih
terhalang pasir.
Ditemui usai melaut, Koko (43), berharap pemerintah
mengutamakan pembangunan sarana parkir perahu mengingat saat ini nelayan
mengalami kesulitan menambatkan perahu. Bahkan selama proses pembuatan
tanggul pemecah gelombang, ratusan nelayan terpaksa menambatkan perahu
di Sungai Cikidang yang dangkal dan sempit.
Sumber RadarTasikmalaya