Pangandaran,myPangandaran.com-Tidak berfungsinya lampu penerangan jalan umum (PJU) membuat kawasan
Pantai Timur di waktu malam gelap dan sepi. Kondisi tersebut
dimanfaatkan sebagian kaum muda sebagai tempat pacaran. Dari
pantauan , di sepanjang tanggul pemecah gelombang hampir setiap
malam ditemukan sepasang muda-mudi. Mereka dari yang sekadar duduk di
pinggir tanggul hingga yang sembunyi-sembunyi di bawah tanggul. “Kalau
malam, di sini (Pantai Timur) kondisinya gelap. Jadi orang-orang yang
pacaran senang datang ke sini. Malahan kalau malam minggu yang datang
kebanyakan pelajar. Saya lihat malah banyak anak SMP. Pernah saya
mergokin anak SMP lagi berduaan sembunyi di bawah tanggul. Saya usir,
suruh pulang,” tutur Nurjaman (37), warga setempat.
“Tanggul pemecah
gelombang posisinya di bawah jalan dan terhalang tembok setinggi
setengah meter. Jadi kalau duduk di bawah tembok itu betul-betul nggak
keliatan dari jalan. Apalagi kalau malam, kondisinya sangat gelap,
jelas saja jadi ajang tempat pacaran,” tutur dia.Menurut Nanang
(32), tokoh pemuda setempat, lampu penerangan jalan umum yang tidak
berfungsi menjadi salah satu faktor penyebabnya. “Saya kira pemerintah
harus peka dengan kondisi tersebut. Saya lihat PJU memang ada, tapi
cuma jadi pajangan saja, nggak berfungsi sama sekali,” ungkapnya.
Pantai
Timur, kata dia, sebetulnya tempat yang nyaman untuk bersantai
menikmati pemandangan laut siang maupun malam hari. Apalagi sekarang
ada tanggul, bisa duduk-duduk santai. “Sangat disayangkan kawasan ini
luput dari perhatian, jalannya rusak dan lampunya mati,” tuturnya.Warga
berharap lampu PJU di Pantai Timur dinyalakan. Sehingga, warga dan
wisatawan tidak takut berada di sana. Juga agar kawasan tersebut tidak
dijadikan tempat maksiat.
Sumber RadarTasikmalaya