Cigugur, myPangandaran.com - Setelah melakukan musyawarah beberapa waktu lalu,
puluhan warga Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur sepakat membuat surat
pernyataan terkait masalah kepala Desa (Kades) Kertajaya Saepulloh.Warga
yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Kertajaya (FPMK) menuntut
Saepulloh segera mundur dari jabatannya terkait kinerjanya yang dinilai
buruk dan merugikan warga.
“Kesepakatan kami telah kami buat dalam
bentuk surat pernyataan dan kami telah sampaikan ke kapolsek dan
kecamatan kemarin (Sabtu, red),” ungkap Asep, ketua Forum Peduli
Masyarakat Kertajaya (FPKM) , kemarin.Dikatakannya,
dalam surat pernyataan tersebut, ada beberapa poin penting. Pertama
akan memboikot segala hal yang berurusan dengan pemerintahan. Kedua
akan mengadukan kasus pemotongan bantuan langsung tunai (BLT). Ketiga
akan mengadukan kasus pemotongan kompor gas. Keempat akan mengajukan
kasus penjualan tanah Pasir Peuti yang saat ini sedang disengtakan.
“Kalau
Kepala Desa Saepulloh tidak segera mundur secara hormat, kami kami
mengadukan kasus tersebut,” tuturnya. Saat ini, kata dia, warga Desa
Kertajaya memberikan tenggang waktu hingga tanggal sembilan Juli.Sebelumnya,
puluhan penggarap Blok Pasir Peuti sempat mendatangi kantor kepala desa
menyangkut tanah garapan seluas 12 hektar yang sedang disengketakan. Warga
menuding Saepulloh tidak berpihak kepada warga dan berpihak kepada
pihak yang secara tiba-tiba mengaku memiliki tanah tersebut. Warga juga
menyesalkan sikap kepala desa yang menjual tanah tersebut seluas satu
hektar
Sumber RadarTasikmalaya