Cijulang, myPangandaran.com - MENEGANGKAN sekaligus mengasyikan. Itulah kalimat yang
sering terlontar dari mulut wisatawan setelah menikmati kegiatan body
rafting yang sedang dikembangkan UPTD Budpar Cijulang di kawasan objek
wisata Green Canyon.Body rafting merupakan kegiatan menelusuri
sungai berarus deras. Dalam praktiknya, wisatawan menceburkan diri ke
sungai dan membiarkannya terseret arus.
Namun dengan peralatan
safety lengkap, mulai dari life jaket, daker (pelindung kaki) dan
helmet, wisatawan yang tidak bisa berenang pun tidak akan tenggelam dan
bisa menikmati sensasi perjalanan menantang tersebut.Aktivitas body
rafting diawali sekitar tahun 1997. Kala itu sekelompok anak baru gede
(ABG) mengajak wisatawan asing untuk melihat sebuah goa yang berjarak
lima kilometer dari dermaga Green Canyon.
Salah satu ABG itu
adalah Rammat, warga asal Cijulang. Kala itu ia masih duduk di bangku
SMP. Nah, kemarin Rahmat menceritakan saat itu ia menggunakan sepeda
motor.“Kami naik perbukitan dan menelusuri kawasan yang jarang
dilewati warga. Kami memperkenalkan Goa Bau kepada wisatawan asing.
Setelah puas melihat-lihat kawasan goa dan alam di sekelilingnya, kami
memutuskan untuk pulang,” terangnya.
Saat perjalanan pulang,
wisatawan tersebut ingin kembali ke goa. “Dia bilang sama saya
sungainya sangat bagus. ‘Saya ingin menelusuri sungai itu, bagaimana
kalau kita coba berenang’,” kata Rahmat menirukan ucapan wisatawan
tersebut.
Awalnya, kata dia, ia dan teman-temannya sempat ragu dan
sedikit ketakutan karena belum pernah berenang menyusuri kawasan sungai
tersebut. Demi memuaskan wisatawan tersebut, ia memutuskan untuk
kembali dan menelusuri sungai tersebut tanpa alat pengaman.
“Di
perjalanan, kami semua tertegun melihat keindahan panorama bebatuan di
pinggir sungai yang sangat indah. Akhirnya kami sampai ke kawasan Green
Canyon. Kami ingat waktu itu, si bule berkali-kali mengacungkan jempol
sebagai tanda bahwa perjalanan mengagumkan,” katanya.
Berawal dari
pengalaman tersebut, ia bersama teman-temannya berpikir untuk
mengembangkan konsep perjalanan wisata baru menikmati keindahan Green
Canyon. “Ya kami sangat senang dan kami punya ide untuk kembali
mengajak wisatawan lain melakukan hal yang sama,” jelasnya.Setelah
beberapa melakukan survei dan mencoba melakukan perjalanan sendiri,
mereka menamakan perjalanan wisata tersebut dengan nama Jungle and
River Tour. Dari tahun ke tahun, perjalanan wisata tersebut mulai
dikenal wisatawan, terutama wisman. Empat tahun silam, mereka
memutuskan untuk mengganti namakan dengan body rafting. “Biar lebih
familiar di masyarakat,” ungkapnya.
Mengenai harga paket wisata?
Biasanya dikenakan harga sebesar Rp 875.000 per lima orang, dengan
fasilitas transportasi darat (untuk mencapai puncak gunung),
tansportasi air (perahu), perlengkapan keselamatan (helm, life vest,
tali) dan makan siang selama di perjalanan (sea food, snack, air minum)
termasuk juga asuransi jiwa.
Saat ini ada lima kelompok body rafting
di kawasan Green Canyon, yaitu Baraja, Kali-Kali, Janggala, Guha Bau
dan Ki Sunda. Semuanya kini dalam pengawasan dan pengembangan UPTD
Budpar Cijulang
Sumber RadarTasikmalaya