Cigugur, myPangandaran.com - yus (39), warga RT 01 RW 09 Dusun Mekarjaya Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Ciamis, ditemukan tidak sadarkan diri di belakang rumahnya, Rabu (19/5) pukul 18.00. Yang pertama kali menemukan Iyus adalah istrinya, Yuyun (35).
Korban sempat dibawa keluarganya ke dalam rumah. Namun selang beberapa menit, Iyus meregangkan nyawa. Diduga, Iyus tersengat listrik ketika akan memperbaiki pompa air yang macet.Adis (50), tetangga korban mengatakan, sebelumnya Iyus berencana memperbaiki pompa air yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. “Kata istrinya sih, pompa air di rumahnya macet. Kemudian Iyus berangkat membetulkan sendiri,” ungkapnya.
Saat itu hampir magrib. “Kata istrinya, Iyus sudah lama pergi tapi kok nggak pulang-pulang. Yuyun pun berinisiatif menyusul suaminya. Baru berjalan 10 meter dari rumah, Yuyun menemukan Iyus tergelatak,” ungkap Adis.Kemudian, lanjut dia, Yuyun teriak minta tolong. “Kebetulan rumah saya berdampingan. Waktu saya angkat badan Iyus masih hangat. Kayaknya (nyawanya, red) masih ada. Tapi begitu sampai di rumah, Iyus nggak bernafas lagi,” tuturnya.
Seketika, kesedihan pun menyelimuti keluarga Iyus. Istrinya, Yuyun (35) dan anaknya, Fitriadi (16) menangis histeris. Yuyun sempat tak sadarkan diri. Dia sangat terpukul dengan peristiwa terebut.Petugas Polsek Cigugur langsung melakukan olah tempat kejadia perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan, diketahui Iyus mengalami luka bakar sekitar lima centimeter di bagain atas alis sebelah kanan.
“Korban memang meninggal akibat tersengat listrik. Hasil pemeriksaan dan penyelidikan kami, di tempat kejadian --tepat di atas korban pertama kali ditemukan-- melintas kabel listrik pompa air setinggi 165 cm yang sudah terkelupas. Diduga korban menabrak kabel tersebut,” ungkap Kapolsek Cigugur AKP Shohet.
Dikatakannya, kejadian ini merupakan kali kedua di Kecamatan Cigugur di tahun 2010. Sebelumnya, Wahid (45), warga Dusun Cikuya Desa Kertajaya mengalami hal serupa. Dia tewas tersengat listrik saat membetulkan pompa air.
“Sebetulnya, dari kejadian waktu itu saya langsung menginstruksikan kepada kepala desa untuk mendata kembali warganya yang menggunakan jalur listrik satu kabel tersebut. Kemudian diimbau agar menggunakan kabel standar PLN. Tapi belum ada tembusan. Malah sekarang (kemarin, red) terjadi lagi,” ungkapnya.
Dia mengatakan letak geografis wilayah Cigugur yang berada di dataran tinggi kerap menyulitkan warganya untuk mencari sumber air bersih. Sehingga, banyak warga yang mencari sumber air diluar rumah mereka.
“Masalah utamanya memang air bersih. Warga terpaksa membuat saluran air beratus-ratus meter dari rumahnya. Makanya, selain mengimbau, saya juga mengharapkan bantuan dan peran serta instansi terkait untuk mencari solusi masalah air,” ungkapnya.