Cijulang, myPangandaran.com - Pantai Batukaras di Kecamatan Cijulang semakin ramai dikunjungi wisatan. Selain pantainya yang indah dan daerahnya yang nyaman untuk disinggahi, kini Batukaras dikenal sebagai tempat bagi wisatawan untuk berselancar baik profesional maupun pemula.
Ditambah lagi, saat ini sarana penunjang pariwisata, seperti restoran, hotel dan fasilitas umum lainnya sudah dimiliki kawasan wisata yang berjarak 34 kilometer dari Pangandaran itu.
Menurut Dados, dari Divisi Surf Trip Batukaras Surfing Club (BSC), yang berkunjung tak hanya wisatawan lokal. Banyak wisatawan asing yang sengaja datang ke Batukaras untuk menikmati ombaknya. “Daratan pantai di sini memang landai dan tidak memiliki arus kuat. Jadi wisatawan bisa lebih nyaman berenang maupun berselancar,” kata dia.
Dikatakannya, menurut survei para peselancar di Indonesia dan mancanegara yang pernah berkunjung ke Batukaras, ombak di pantai Batukaras memiliki point break. Yaitu titik pengambilan ombak untuk berselancar dalam satu titik sehingga memudahkan peselancar untuk melakukan aksinya.
Bagi wisatawan yang ingin belajar surfing, namun tidak memiliki peralatan, sambung Dados, wisatawan tidak usah khawatir. Saat ini sudah banyak sewaan papan selancar, malahan kursus singkat pun sudah disediakan Batukaras Surfing Club (BSC).
“Karena banyak yang minta diajarin surfing, maka kami membuka kursus singkat,” ungkapnya. Mengenai tarif? Untuk sewa papan selancar dikenakan biaya Rp 75 ribu per hari, sedangkan biaya kursus Rp 150 ribu plus free surf board selama satu hari.
Dalam pelatihan singkat tersebut, sambung Dados, peselancar diberikan pengetahuan mengenai cara berselancar yang benar. Surf pleason merupakan teori dasar pertama yang diberikan didarat. “Kami ajarkan dulu bagaimana cara membawa, menggunakan papan yang benar, fedle (mengayuh papan selancar dengan tangan, red) dan cara mengambil ombak yang tepat,” ungkapnya. Dikatakan Dados butuh waktu minimal 15 menit untuk memberikan teori didarat.
Setelah itu, lanjut dia, baru peselancar pemula diajarkan teori resiko. Kegiatan ini dilakukan langsung di laut. “Awalnya kami dampingi, untuk memastikan peselancar mampu mengaplikasikan teori yang diberikan. Setelah mereka benar-benar paham cara berselancar baru kami lepas,” ungkapnya. Namun tetap dalam pengawasan petugas jaga dari BSC.
Dewi (29), wisatawan asal Bandung mengaku ketagihan berkunjung ke Batukaras. “Awalnya dulu diajak teman waktu ke Pangandaran, pas sampai sini (Batukaras) ternyata pantainya enak banget. Saya malah ketagihan main surfing, sekarang lumayan sih sudah bisa berdiri,” ungkapnya kepada Radar seraya bangga membawa papan selancar.
Sementara UPTD Budaya dan Pariwisata Wilayah Cijulang Haryono mengatakan saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk pengembangan pariwisata. “Yang kami fokuskan saat ini, yaitu membangun zona nyaman buat wisatawan. Sedikit demi sedikit kami benahi dan kami lengkapi sarana dan prasarana yang ada di sana,” ungkapnya
Sumber RadarTasikmalaya