Pangandaran,myPangandaran.com-SMAN 1 Pangandaran punya cara sendiri
untuk menghindari aksi corat-coret siswa pascapengumuman UN 2010,
kemarin. Sebanyak 365 siswa wajib menanda tangani surat pernyataan
sebelum menerima kabar kelulusan. Selain itu, sekolah membentuk tim
pemantau yang ditempatkan di sejumlah sarana berkumpul para pelajar.
Menurut
Kepala SMAN 1 Pangandaran, Drs H Iho Yuliawanto, upaya ini untuk
mencegah euforia berlebihan pascapengumuman. “Kami tidak melarang siswa
meluapkan kegembiraannya. Namun, alangkah terpujinya jika rasa syukur
itu dilakukan dengan sikap yang baik. Sujud syukur dan bersilaturahmi
dengan adik kelasnya, menyumbangkan pakaian seragam atau buku
pelajaran, kan lebih berguna,” sarannya.Lanjut dia, isi surat
pernyataan yang ditanda tangani siswa, diantaranya tidak melakukan aksi
corat coret, tidak melakukan aksi konvoi dan tidak melakukan kegiatan
yang mengganggu ketertiban umum.
“Kami juga menganjurkan kepada
siswa yang lulus untuk menyumbangkan seragam sekolahnya kepada sekolah
atau yang membutuhkan,” akunya.Bagi siswa yang kedapatan
melanggar surat perjanjian, kata Iho, tidak akan mendapat pelayanan
adminsitrasi di sekolah. “Kami membentuk tim pemantau yang kami
tempatkan di beberapa wilayah, Alhamdulillah, sampai sore hari, kami
tidak mendapatkan laporan ada siswa kami yang melanggar surat
perjanjian. Hanya saja, kami tadi sempat menangkap oknum pelajar yang
memakai almamater sekolah kami (SMAN 1 Pangandaran) sedang membeli
pilox dan tim kami berhasil merampasnya. Kami pastikan orang tersebut
bukan siswa kami,” tegasnya.
Sementara di SMA Muhammadiyah dan SMK
Putra Pangandaran, pihak sekolah sengaja memanggil orangtua murid.
“Tujuan kami, agar orang tua juga turut mengawasi anak-anaknya. Sebelum
surat kelulusan dibagikan, kami juga bersama-sama orangtua dan siswa
melakukan doa bersama dan tausiah. Alhamdulillah siswa kami juga hadir
semua. Mudah-mudahan tidak melakukan aksi konvoi dan corat-coret,”
harap Undang Kosasih, kepala SMA Muhammadiyah.
Data yang dihimpun
radar, dari 4 sekolah yang ada di wilayah Pangandaran, tercatat
sebanyak 692 siswa dinyatakan lulus dan 3 siswa yang tidak lulus.
dengan rincian, di SMAN 1 Pangandaran 1 siswa tidak lulus, SMK/SMEA
Putra Pangandaran, 1 tidak lulus dan di SMA Muhammadiyah, 1 dinyatakan
gagal. Sedangkan di SMKN 1 Kelautan, kelulusan mencapai 100 persen.
Masih Ada Aksi Corat-coret dan Konvoi
Walaupun
di setiap sekolah sudah melakukan himbauan, namun aksi corat-coret dan
konvoi masih dilakukan segelintir pelajar, sore kemarin. Dari pantauan
Radar, di pantai barat masih ada kerumunan pelajar yang sedang
melakukan aksi corat-coret.
Menurut Fitri, salah seorang siswa yang
ikut aksi corat-coret, perbuatannya sebagi ungkapan kegembiraan saja.
“Kami kan bertahun-tahun belajar dan wajar kalau kami meluapkan
kegembiraan. Untuk kenang-kenangan,” pungkasnya. (RadarTasikmalaya)