Pangandaran,myPangandaran.com-Upaya penataan kawasan wisata Pangandaran, Ciamis, sampai sejauh ini diketahui baru sebatas wacana saja. Pelaksanaan atas wacana penataan masih perlu dipertanyakan. Hal itu disampaikan sejumlah pedagang wisata di Pasar Wisata Pangandaran, Minggu (28/3) kemarin. "Pemerintah terlalu banyak omong. Realisasinya tidak pernah ada," kata Yanan, seorang pedagang wisata dan beberapa pedagang lainnya kepada "PRLM".
Yanan mengatakan, beberapa waktu lalu, saat berbicara di hadapan ratusan nelayan pada acara Hajat Laut, Bupati Ciamis Engkon Komara berjanji akan meminta dinas terkait untuk duduk satu meja membicarakan soal penataan Pangandaran. Bupati mengatakan itu didasari oleh fakta di Pangandaran bahwa wisatawan tidak betah tinggal lama di Pangandaran.
Mendengar tekad tersebut, menurut Yanan, penggerak wisata termasuk para pedagang wisata di Pasar Wisata, merasa senang. "Kami mendukung sekali tekad Bupati tersebut, karena wisatawan memang benar tidak betah tinggal lama di Pangandaran, entah karena apa," kata Sitorus, rekan Yanan, pemilik sebuah outlet pakaian tidak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pangandaran.
Akan tetapi, kata Sitorus, setelah ditunggu sekian lama, upaya penataan Pangandaran sebagaimana dikatakan Bupati Engkon itu tidak pernah terdengar. Setelah ia mengecek ke pihak-pihak terkait di Pangandaran, pembicaraan soal penataan itu, belum pernah dilaksanakan. "Saya tidak tahu, apakah Bupati yang tidak sungguh-sungguh, atau perintah Bupati tidak dilaksanakan oleh dinas terkait di Pemkab Ciamis," kata Sitorus.
Wakil Bupati Ciamis Drs. H. Iing Syam Arifin, ketika dikonfirmasi mengakui bawa sampai saat ini belum ada pertemuan khusus untuk membicarakan soal cara terbaik menata Pangandaran. "Pertemuan belum dilakukan," katanya, tanpa memberikan alasannya.
Namun Iing mengatakan bahwa penataan Pangandaran itu memang sangat perlu dilakukan. Penataannya , kata dia, harus dilakukan secara simultan dan melibatkan para pihak yang terkait. Yang melakukannya pun, jangan hanya dinas, tetapi seluruh masyarakat. "Seluruh elemen yang terkait dengan pariwisata Pangandaran harus bertemu membicarakan soal masa depan Pangandaran. Saya kira, itulah yang diharapkan Pak Bupati," katanya.
Pemkab Ciamis sendiri, ujarnya, melalui dinas teknisnya, selalu berupaya untuk membangun Pangandaran. Apalagi karena Pemkab bertekad untuk menjadi Pangandaran sebagai Bali kedua di Indonesia. Salah satu upaya itu, membangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Cikidang, Pananjung. "Dengan keterbatasan yang ada, kami terus mengupayakan dana pembangunan. Pembangunan PPI memang dalam rangka penataan Pangandaran," katanya.
Menurut keterangan, bila PPI selesai, perahu nelayan tidak akan menumpuk tak menentu di titik yang sebenarnya dilarang. Nantinya, akan menghuni PPI. Pangandaran pun diharapkan tidak "sareukseuk" atau semrawut lagi. Menurut Iing, tahun ini akan digelontorkan dana sebesar Rp 10 M untuk PPI tersebut, berasal dari APBD Tingkat II, dan APBD Provinsi. "Mudah-mudahan ada dana tambahan untuk penuntasan pelabuhan tersebut," kata Iing, setengah berharap.