Pangandaran, myPangandaranNews - Kapal MV Viking yang telah di hancurkan di Pangandaran sebagai simbol perang terhadap ilegal fishing kementrian kelautan dan perikanan atas inisiatif mentri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang notabene kelahirannya menimbulkan pro dan kontra di kalangan warga Pangandaran.
Masalahnya penghancuran dan penenggelaman Kapal di lakukan di kawasan destinasi wisata Pasir putih pantai Barat Pangandaran yang setiap harinya dikunjungi wisatawan, sebagian kalangan warga dan juga kalangan pemerintahan menilai ini akan menjadi opsi destinasi wisata baru di Pangandaran, dan sebagian menilai penghancuran kapal MV Viking tersebut telah menimbulkan kerusakan pada terumbu karang dan menjadikan wisata snorkling tidak seindah sebelumnya.
Baca Juga: Kapal MV Viking Di Ledakan dan Di Jadikan Monumen Perlawanan Ilegal Fishing
Peristiwa tersebut berdampak kepada para pengusaha penyewa jasa snorkling yang memilih berhenti sementara dikarenakan keruhnya perairan di sekitaran Pasir Putih tersebut yang biasanya di gunakan area wisata snorkling. Selain itu para pengusaha jasa perahu pesiar juga mengeluhkan hal terkait dengan limbah tumpahan minyak dari kapal MV Viking tersebut telah menyebar dan mengotori perahu mereka dan mereka berharap tumpahan minyak tersebut akan segera hilang sebelum mencemari area berenang para wisatawan di Pantai Barat Pangandaran.
Terkait hal itu Pemeritah Daerah telah melakukan kajian dan mengklarifikasi melalui media cetak bahwa penenggelaman tersebut tidak merusak terumbu karang menurutnya terumbu karang di kawasan tersebut belum begitu tumbuh semenjak kejadian tsunami 10 tahun yang lalu, namun Ketua KOMEPEPAR menanggapi lain terkait hal tersebut, berikut Tanggapan Ketua Kompepar Terhadap MV Viking.