Pangandaran,myPangandaran.com-
Rencana membuka kembali jalur kereta api (KA) Kota Banjar-Cijulang, Kab. Ciamis, sedang dilakukan kajian dan menghitung biaya yang dibutuhkan, untuk revitalisasi jalur sepanjang kurang lebih 100 km itu. Diharapkan, jalur tersebut bisa beroperasi secepatnya, untuk mendukung perkembangan perekonomian maupun wisata di daerah Ciamis selatan.
"Kita bersama dengan Dirjen Perkeretaapian, Departemen Perhubungan, sedang membicarakan soal revitalisasi untuk jalur kereta Banjar-Cijulang. Nanti, akan diinventarisasi kondisi bekas jalur itu. Sebab, di atas jalur itu ada yang membangun rumah, kebun, jalan dan lainnya," kata Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jabar Dodi Cahyadi, Jumat (20/2), di sela-sela kunjungan kerja dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, di daerah Ciamis.
Kunjungan di daerah Ciamis itu, mulai dari Bandar Udara Nusawiru Kec. Cijulang, Pelabuhan Perikanan Cikidang, Kec. Pangandaran, lalu Palabuhan Penyeberangan Majingklak, Kec. Kalipucang. "Selain infrastruktur jalan , perairan, udara juga ada jalur kereta di daerah Jabar selatan. Akan tetapi, untuk jalur kereta sudah lama tidak beroperasi. Sekarang, kita sedang mengusahakan untuk dioperasikan kembali, sehingga perkembangan Jabar selatan bisa maksimal," katanya.
Menurut Dodi Cahyadi, untuk merevitalisasi jalur tersebut, tentunya Butuh dana paling besar untuk membeli rel kereta api yang baru, karena rel yang lama selain banyak yang hilang juga tidak mungkin untuk digunakan lagi. "Akan tetapi, kita lihat nanti hasil kajiannya, berapa semua kebutuhannya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, Pemprov Jabar belum ada rencana untuk membuka kembali kerja sama operasional dengan maskapai penerbangan, untuk menghidupkan Nusawiru. Pihaknya akan memantau kondisi perekonomian dan perkembangan wisata Pangandaran. "Jika membaik, kita akan menghidupkan lagi Nusawiru. Sekarang yang menggunakan Nusawiru paling sering Susi Air," katanya.
Situs Karangkamulyan
Ketika mengunjungi Situs Karangkamulyan di Ciamis, Gubernur mengajak semua pihak untuk menghidupkan lagi rest area pada situs itu, dengan tidak menghilangkan nuansa heritage-nya. Sedangkan pengelolaannya, lebih baik diserahkan pada pihak swasta.
"Dengan swasta konsepnya kerja sama sebagai mitra. Mereka (swasta -red.) akan mendapatkan manfaat besar. Tempat ini pun bisa lebih terpelihara dan di saat yang sama ada aktivitas ekonominya. Akan tetapi, untuk saat ini paling tidak ada pemeliharaan dulu oleh pihak pemerintah," katanya.
Sumber: PikiranRakyat