40 Warga Pangandaran Kini Bisa Melihat Lagi


40 Warga Pangandaran Kini Bisa Melihat Lagi

Pangandaran - myPangandaran.com - Indonesia merupakan negara peringkat kedua dengan angka kebutaan tertinggi di dunia. Berada satu peringkat di bawah Ethiopia, 1,8% rakyat Indonesia harus menerima kenyataan tidak bisa menikmati  indahnya warna-warni dunia.

Untuk mereduksi tingginya angka kebutaan di Indonesia, beberapa aksi sosial acap kali dilakukan pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat. Salah satunya adalah kegiatan bakti sosial Operasi Katarak Gratis yang digelar Kementrian Perhubungan Republik Indonesia Perhubungan bekerjasama dengan PT. Tri Manunggal Jaya Grup, RS. Mata Cicendo, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Jawa Barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis di Puskesmas Pangandaran, Sabtu (8/9) lalu.
Katarak Pangandaran
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Amir Damar Sudradjat mengatakan bahwa pihaknya berharap kerjasama RS Mata Cicendo sebagai Pusat Mata Nasional tersebut bisa terus berlanjut.

"Saya harap ini yang pertama, bukan terakhir. Kedepan kami harap juga bisa digelar di lokasi lain. Terlebih di lokasi yang memang jauh dari fasilitas pengobatan katarak," ujar Amir dalam sambutanya. 

Apalagi, kata Amir, pihaknya sangat mengapresiasi fasilitas operasi mobile yang dimiliki oleh RS. Mata Cicendo. Menurutnya keberadaan alat operasi mobile tersebut memungkinkan untuk menggelar kegiatan serupa di sejumlah tempat di pelosok Nusantara.
Katarak Pangandaran
"Apalagi ada alat operasi mobile. Nanti mungkin bisa diangkut pakai kapal laut dan mengadakan operasi gratis di pulau-pulau," ujarnya.

Senada dengan Amir, Komisaris PT. Tri Manunggal Jaya Grup, Okke Permadhi mengatakan pencegahan dan penanggulangan kebutaan di Indonesia saat ini membutuhkan dukungan dari semua pihak.

"Angka kebutaan di Indonesia itu rangking dua di dunia di bawah Ethopia. Secara logika ketika angkanya sudah menembus satu persen, itu bukan hanya tanggung jawab dinas instansi terkait saja. Tapi ini sudah menjadi tanggung jawab bersama," ujar pria yang juga menjabat sebagai Komisaris persibholic.com tersebut.

Sementara itu, keterlibatan RS Mata Cicendo dalam kegiatan tersebut merupakan salah satu reaslisasi tugas mereka sebagai Pusat Mata Nasional memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi kebutaan, khususnya kebutaan karena katarak. Melalui Unit Oftalmologi Komunitas, RS Mata Cicendo telah melakukan kegiatan bakti sosial operasi katarak sejak tahun 2007 dan sampai saat ini telah lebih dari 18.000 orang yang mendapatkan kesempatan untuk melihat kembali dunia.
Katarak Pangandaran
Pada kegiatan bakti sosial tersebut sendiriri, panitia menerima sekitar 100 pendaftar yang berasal dari Kecamatan Pangandaran dan sekitarnya hingga warga daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Seluruh pendaftar kemudian menjalani proses scaning untuk mengetahui gangguan pada mata mereka dan kesiapan untuk naik ke meja operasi.

Setelai melalui proses scaning yang cukup ketat, tim dokter RS Mata Cicendo akhirnya menetapkan 40 peserta bisa naik meja operasi pada hari itu juga. Sedangkan sisanya dinyatakan belum layak naik meja operasi atau di diagnosa menderita gangguan mata non katarak.

Operasi katarak 40 peserta tersebut berjalan dengan lancar. Setelah menjalani operasi, para peserta kemudian akan menjalani pemeriksaan rutin di Puskesmas Pangandaran.


Berita ditulis oleh Ari Syahril Ramadhan dan dikutip dari persibholic.com



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini