Ciamis, myPangandaran.com - Bupati Ciamis Engkon Komara menyesalkan tidak digelarnya pesta layang-layang internasional yang dikemas dalam Pangandaran Kite Festival (PKF) tahun 2012. Alasannya karena kegiatan tersebut sudah menjadi salah satu ikon pariwisata yang rutin digelar di pantai Pangandaran.
"Terus terang sampai saat ini saya belum mendapat kabar ditiadakannya PKF tahun 2012. Beberapa tahun ini kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Barat. Saya ya ikut kecewa jika hal tersebut benar-benar dipindah ke tempat lain," tutur Engkon, Jumat (15/6).
Dia mengatakan PKF sudah menjadi kalender tahunan pariwisata tatar Galuh Ciamis. Kegiatan yang berlangsung sekitar dua puluh tahun tersebut sudah menjadi agenda rutin, digelar pada bulan Juli.
"Sampai saat ini tidak ada kejelasan dari Provinsi Jabar. Biasanya beberapa bulan sebelum pelaksanaan PKF, kami mendapat pemberitahuan, termasuk melakukan persipannya. Akan tetapi sampai saat ini tidak ada informasi," tambahnya.
Engkon mengatakan bahwa tidak digelarnya PKF tahun 2012 merupakan kehilangan besar bagi dunia pariwisata Jawa Barat, khususnya Kabupaten Ciamis. Telrebih, kawasan wisata Pangandaran sudah menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional.
"Pemerintah sudah memutuskan Pangandaran masuk destinasi pariwisata nasional, tiba-tiba saja provinsi justru mencabut. Silakan membentuk yang baru, akan tetapi yang lama di Pangandaran jangan dihilangkan atau dihapus. Mustinya kan terus ditingkatkan kualitasnya, kegiatan tidak dihapus," katanya.
Lebih lanjut Engkon mengatakan untuk mengembalikan serta meningkatkan daya tarik Pangandaran, harus diadakan kegiatan lain yang mampu mengundang wisatawan domestik maupun manca negara. Keberadaan PKF dapat menggairahkan kegiatan wisata.
"Ajang tersebut tidak hanya diikuti oleh pelayang nasional saja, akan tetapi juga dari berbagai negara. PKF juga merupakan jang bergensi bagi pelayang," tambahnya.
Sementara itu Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kabupaten Ciamis Tudi Hermanto juga menyesalkan tidak digelarnya PKF tahun 2012. Selama ini PKF identik dengan kegiatan rutin tahunan. Ajang tersebut juga mampu menyedot wisatawan.
"Terus terang saya juga kecewa. Apalagi sampai saat ini juga tidak ada keterangan mengenai ditiadakannya kegiatan tersebut. Kami insan pariwisata merasa kehilangan," ujarnya.
Dia menambahkan kegiatan PKF selalu digelar pada saat musim libur, pada bulan juli. Selain itu juga bersamaan dengan datangnya wisatawan ke Pangandaran.
"Apabila provinsi tidak lagi menggelar PKF, sudah waktunya bagi pemerintah daerah untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut," tuturnya.
Terpisah tokoh masyarakat Ciamis, Hery Dermawan juga sepakat pemerintah daerah harus segera mengambil alih kegiatan PKF. Pemerintah Provinsi Jabar harus memberi penjelasan menganai tidak digelarnya agenda yang sudah menjadi ikon wista Pangandaran terseut.
"Apabila Provinsi jabar tidak menggelar, mestinya sejak jauh hari memberitahukan kepada pemerintah kabupaten Ciamis, sehingga pemerintah memersiapkan diri untuk menggelar PKF. Ini merupakan pelajaran berharga, Pemda Ciamis harus bisa membuat even serupa," katanya. Sumber PikiranRakyat