Pangandaran, myPangandaran.com - Pemblokiran jalan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir Purbahayu masih terus berlanjut, baru-baru ini Bupati Ciamis Engkon Komara minta agar masyarakat membuka kembali akses jalan menuju tempat pembuangan akhir sampah tersebut.
"Kami mengimbau kepada warga masyarakat agar kembali membuka akses jalan menuju TPA Purbahayu. Kami juga sudah berkomitmen untuk memperioritaskan pembangunan akses jalan yang rusak menuju TPA terseut," tutur Bupati Ciamis Engkon Komara usai mengikuti Sidang paripurna enam rancangan peraturan daerah, Kamis (24/5).
Dia mengatakan bahwa perbaikan jalan sepanjang 3,5 kilometer yang rusak tersebut, tidak mungkin diperbaiki dengan anggaran APBD murni. Untuk perbaikan jalan menuju TPA diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar.
Karena APBD murni sudah diketuk palu, maka untuk pebaikan jalan tersebut masuk APBD perubahan, sekitar Agustus - September, sehingga sebelum akhir tahun 2012 sudah selesai diperbaiki," jelas Engkon. Selama menunggu perbaikan, sejumlah ruas jala yang kondisinya rusak parah bakal ditimbun dengan batu. Dengan demikian pada saat dilakukan perbaikan, kondisi badan jalan sudah padat.
"Secara berkala truk sampah yang tidak sedang mengangkut sampah juga membawa batu untuk menutup lubang. Pada saat perbaikan, jalan sudah padat, sehingga mempercepat pengerjaan," katanya.
Engkon menambahkan banyaknya timbunan sampah selain mengganggu pemandangan juga dikhawatirkan dapat memunculkan penyebaran penyakit. Untuk itu pengelolaan sampah harus mendapatkan perhatian.
"Jangan sampai gara-gara sampah tidak diangkut, kemudian muncul penyakit. Selain itu juga kebersihan lingkungan wisata juga bakal membuat wisatawan betah berada di Pangandaran. Sekali lagi kami agar masyarakat sabar," tutur Bupati Ciamis Engkon Komara.
Seperti diberitakan masyarakat menutup akses jalan menuju TPA Purbahayu Pangandaran. Akibat penutupan tersebut masyarakat sampah berserakan di tepi jalan. Kantor Cipta Karya Pangandaran yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan sementara, berubah menjadi TPA.
Akibatnya hanya dalam beberapa hari seluruh halaman kantor tersebut penuh sampah. Warga menutup jalan menuju TPA, karena merasa jengkel dengan hancurnya jalan menuju lokasi pembuangan sampah. Jalan tersebut hancur akibat setiap hari dilalui truk pengangkut sampah. Rata-rata per hari Pangandaran memproduksi sampah sebanyak 7 meter kubik. Akan tetapi saat musim libur melonjak hingga 75 - 120 meter kubik per hari.