Pangandaran,myPangandaran.com-Salahsatu cara nelayan Pangandaran untuk menangkap ikan adalah dengan menggunakan jala ered (jala yang ditarik ke darat, red). Namun, akhir-akhir ini tangkapan ikan yang didapat semakin hari semakin berkurang, seperti pantaun myPangandaran beberapa waktu yang lalu dipantai timur Pangandaran, dua kelompok jala ered hanya dapat mengumpulkan beberapa beberapa iklan layur kecil dan didominasi oleh udang rebon.
Kondisi yang sangat kontras terjadi saat ini diperkirakan dari jarangnya ikan yang berada ditepian pantai timur, hal ini disebabkan dengan habitat yang turun dan juga banyaknya sampah yang berada didalam air, selain itu adanya batu-batu pemecah ombak juga menyulitkan nelayan jala ered untuk menarik jaringnya. Secara teknis, jala ered dilakukan dengan membuang jala dilaut kemudian ada dua sisi tali yang ditarik, dengan bentuk parabol memungkinkan ikan yang berada lingkup jaring terbawa sampai kepinggir. Dalam satu sisi jaring yang ditarik ada sekitar 3-5 orang untuk menarik jala ini, dengan personil yang lebih banyak namun hasil tangkapan sedikit membuat keuntungan pemilik jaring sangat sedikit.
Pemandangan aktifitas jala tarik ini menjadi pemandangan baru bagi wisatawan yang tengah berada di Pangandaran khususnya yang sedang menunggu terbitnya matahari di pantai timur ataupun yang sedang menikmati pantai timur, mereka bisa melihat bagaimana nelayan menarik jala hingga ikan terangkat, sebagian mengabadikan melalui kamera digital ataupun camera handphone seperti yang terjadi di depan hotel Sun Inn.
Sementara itu saat ini semakin banyak perahu yang bermuara di sungai cikidang membuat ada beberapa titik pengepul ikan yang bermunculan, seperti pengepul udang dan ikan. Hal ini dilakukan karena banyak nelayan yang pulang tidak menuju pantai dekat pelelangan ikan melainkan langsung menuju aliran sungai cikidang yang tidak jauh dari rumah mereka.