Larangan Study Tour, DPRD Pangandaran Soroti Potensi Dampak pada Pemasukan Daerah
Oleh Amin Pnd | Jum'at, 07 Maret 2025 13:34 WIB | 130 Views
MYPANGANDARAN - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran menyoroti potensi dampak dari larangan study tour terhadap pemasukan daerah.
Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, menyatakan bahwa meskipun larangan tersebut akan memengaruhi sektor pariwisata, dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu signifikan.
"Study tour biasanya dilaksanakan pada akhir semester atau beberapa kali saja dalam setahun," ujar Asep Noordin kepada Radar, Kamis (6/2/2025).
Namun, Asep Noordin mengakui bahwa Pangandaran merupakan salah satu destinasi favorit untuk kegiatan study tour, tidak hanya dari Jawa Barat, tetapi juga dari daerah lain.
Hal ini tentu memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Pangandaran.
"Bukan dari Jawa Barat saja yang datang ke kita, itu berdampak pada perekonomian Kabupaten Pangandaran," jelasnya.
Menurutnya, kebijakan Gubernur Jawa Barat yang melarang study tour kemungkinan besar bertujuan untuk meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan orang tua siswa.
"Walaupun diwajibkan tidak diwajibkan, seorang anak kalau tidak ikut study tour pasti minder," katanya.
Asep Noordin berharap agar pemerintah daerah dapat mencari solusi alternatif untuk menggantikan manfaat edukatif dari study tour. Ia mengusulkan agar pemerintah mencari formulasi konsep study tour yang lebih baik dan tidak membebani orang tua.
"Harapan saya, pak Gubernur ini mencari solusi atau formulasi, bagaimana konsep study tour yang lebih baik dan tidak membebani orang tua," ucapnya.
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook