Pangandaran,myPangandaran.com-Pembinaan dan pengetahuan guru olahraga perlu ditingkatkan. Karena,
guru merupakan ujung tombak pencetak atlet. Hal itu diungkapkan Wakil
Ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sofyan
Ruzian dalam acara pembicara/" target="_blank">pendidikan dan latihan guru di Hotel Sandaan Jalan
Raya Pamugaran No 100.pembicara/" target="_blank">Pendidikan dan latihan yang dimulai kemarin
hingga hari Minggu (28/3) itu, mengambil tema peran guru olahraga dalam
meningkatkan prestasi cabang olahraga sepeda sport. Lebih dari 60 guru
olahraga se-Ciamis Selatan ikut dalam pelatihan tersebut.
Selain
Wakil Ketua PB ISSI Sofyan Ruzian, hadir juga sebagai pembicara Sekjen
PB ISSI Rijam, Ketua Litbang Binpres PB ISSI Jawa Barat Puspita Mustika
Adya dan pelatih PB ISSI Didi Sudianto.
Sofyan mengakui tidak mudah
mencetak seorang atlet, memerlukan disiplin dan kerja keras. “Saya
sangat bangga dengan Ciamis, semua orang tahu dengan Tonton Susanto,
pembalap asal Ciamis yang membawa nama baik Indonesia di Asia. Saya
mengharapkan penerus Tonton akan bermunculan,” ujarnya.Dia yakin
pelatihan seperti ini akan membawa dampak yang sangat baik terhadap
pertumbuhan atlet di Ciamis. “Peran guru begitu sentral, saya berharap
setelah pelatihan ini, guru olahraga mampu mengaplikasikan ilmu dan
pengalamannya kepada anak didik. Jika perlu buat kelompok
sebanyak-banyaknya, kami tidak melarang, yang terpenting ada kemauan,
kerja keras dan disiplin,” tegas dia.
Sementara Ketua Bidang
Pembinaan Prestasi Pengprov ISSI Jabar yang juga Wakil Ketua Pengkab
ISSI Ciamis dan Ketua Panitia Sasa Saepudin mengatakan kegiatan ini
terinspirasi dari Ketua ISSI Ciamis yang juga wakil Bupati H Iing Syam
Arifin.“Beliau (Iing Syam Arifin, red) pernah bilang kepada saya
bagaimana caranya olahraga sepeda bisa terus langgeng dan muncul
atlet-atlet baru. Kami berpikir peran gurulah yang sangat penting. Oleh
karena itu, kami adakan program pelatihan ini,” terangnya.
Kebetulan,
lanjut Sasa, sekarang akan diselenggarakan lomba Costume Cycling Seri
I. Jadi, peserta pelatihan bisa melihat secara langsung dan diarahkan
untuk menjadi juri. “Di Ciamis sangat sedikit juri, kami berharap
setelah menguasai segala teori mengenai sepeda sport, guru bisa menjadi
juri,” imbuhnya.
Sumber: RadarTasikmalaya
Sasa menambahkan ISSI Ciamis mengadakan kejuaraan
per tiga bulan sekali. Dan, setiap sekolah mengirimkan atlet sepeda.
Namun belum maksimal. “Saya berharap kegiatan ini mendorong partisipasi
setiap sekolah,” tuturnya.