PANGANDARAN, MYPANGANDARAN.COM - Bukit Nanggerang di Pangandaran tengah disiapkan sebagai lokasi latihan untuk atlet paralayang, dengan pemandangan alam yang indah menjadi salah satu pertimbangan utama dalam pemilihan bukit tersebut.
Terletak di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Bukit Nanggerang memiliki ketinggian 150 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk menjadi spot latihan bagi atlet paralayang di Pangandaran.
Keindahan Bukit Nanggerang semakin diperkaya dengan keberadaan dua bukit lain di sekitarnya, yaitu Nusa Were dan Nusa Kambangan di Cilacap, Jawa Tengah, serta kecantikan alam pedesaan dan panorama Samudera Hindia yang luas.
Rencananya, penggemar olahraga paralayang dan atlet paralayang akan melakukan latihan di Bukit Nanggerang, yang diharapkan dapat menjadi destinasi wisata olahraga di Pangandaran. Tidak jauh dari Bukit Nanggerang, terdapat arena sepeda gunung dan downhill yang juga dapat digunakan untuk berlatih.
Atlet Paralayang muda asal Pangandaran, Ellrizki Desca Hidayat, menyampaikan hasil survei bersama pelatih dan Persatuan Paralayang Pangandaran menunjukkan bahwa Bukit Nanggerang adalah pilihan yang ideal untuk latihan paralayang.
"Bukit Nanggerang ini bakalan menjadi nafas segar bagi atlet Paralayang di Pangandaran. Pasti bakalan berbeda dengan tempat latihan di daerah Jawa Barat lainnya," ungkap Ellrizki dilansir dari laman detikCom.
Dia menambahkan bahwa Bukit Nanggerang mirip dengan spot paralayang di Bali, dengan kemungkinan melompat dari dua arah saat terbang.
Ellrizki juga menyebutkan bahwa Bukit Nanggerang dapat menjadi lokasi tandem paralayang, memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan Pangandaran melalui paralayang atau gantole.
Wakil Ketua Umum KONI Pangandaran, Rikri, menyatakan bahwa hasil survei menunjukkan kesesuaian Bukit Nanggerang sebagai tempat latihan paralayang. Koordinasi antara KONI dan Persatuan Paralayang akan dilakukan untuk mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya.
Meskipun status Bukit Nanggerang masih sebagai hutan rimba laut, pengelolaannya untuk objek wisata dilakukan secara swadaya oleh warga setempat. Rikri menyebutkan bahwa jika Bukit Nanggerang dibuka sebagai spot paralayang, hal ini dapat meningkatkan potensi sport tourism di Pangandaran. Selain itu, pembukaan spot paralayang ini diharapkan akan memberdayakan masyarakat setempat, dengan partisipasi mereka dalam pengelolaan arena, trek, dan rute dari pantai ke puncak bukit.