Petani Muda Pangandaran Dominasi Young Cool Farmers Challenge 2025 dengan Inovasi Pertanian Ramah Iklim
Oleh Redaksi | Kamis, 30 Oktober 2025 17:00 WIB | 55 Views
Makassar – Enam kelompok petani muda asal Pangandaran, Jawa Barat, sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Young Cool Farmers Challenge (YCFC) 2025, kompetisi nasional yang menampilkan inovasi pertanian berkelanjutan dan tangguh iklim.
Kompetisi ini digagas oleh Rural Youth Climate Action Movement (RYCAM) sebagai bagian dari program kolaboratif selama tiga tahun antara Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI), Motivator Pembangunan Masyarakat Toraja (MPM), dan Centre for Rural Development (SLE) Humboldt University Berlin, dengan dukungan pendanaan dari International Climate Initiative (IKI).
Dari lebih 170 peserta yang terseleksi menjadi 25 kelompok finalis, enam kelompok dari Pangandaran berhasil masuk jajaran pemenang. Inovasi mereka menonjol karena berhasil menggabungkan praktik pertanian rendah emisi, efisiensi sumber daya, serta ekonomi sirkular berbasis kearifan lokal.
Pengumuman para pemenang dilakukan dalam The 5th FSSAT International Conference di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.
Dr. Silke Stober, Project Leader RYCAM dari Humboldt University Berlin, mengapresiasi semangat dan kreativitas peserta YCFC 2025.
“Kompetisi ini memperlihatkan bagaimana ide-ide lokal dari akar rumput dapat memberi dampak nyata bagi ketahanan pangan dan lingkungan. Kami bangga melihat semangat pemuda tani Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Kustiwa Adinata, Project Leader RYCAM JAMTANI, menegaskan bahwa YCFC bukan sekadar ajang lomba, melainkan gerakan perubahan paradigma dalam dunia pertanian.
“YCFC menanamkan semangat baru bagi petani muda untuk menjadi wirausahawan di sektor pertanian rendah emisi dan berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini bisa rutin diadakan, dengan YCFC Season 2 direncanakan berlangsung pada 2026,” katanya.
Dari wilayah timur Indonesia, kelompok Day6 asal Tana Toraja juga menarik perhatian lewat inovasi Hybrid Mulch—mulsa organik ramah iklim dengan tambahan nutrisi alami. Namun dominasi ide-ide dari Pangandaran menjadi sorotan tersendiri. Daerah pesisir selatan Jawa Barat itu kini dipandang sebagai pusat gagasan pertanian muda berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Tandu Ramba, Project Leader RYCAM MPM, kolaborasi antarwilayah merupakan kekuatan utama gerakan ini.
“Baik di Indonesia Timur maupun Barat, keterlibatan pemuda dalam pertanian rendah emisi adalah bentuk nyata partisipasi untuk menyelamatkan masa depan bumi,” ujarnya.
Para pemenang YCFC 2025 akan menerima dana implementasi sebesar Rp15 juta untuk mengembangkan inovasi mereka selama lima bulan, hingga 31 Maret 2026. Hasil implementasi tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi ribuan petani muda di berbagai daerah.
RYCAM juga mengumumkan bahwa YCFC Season 2 akan diluncurkan pada tahun 2026 dengan cakupan wilayah yang lebih luas. “Kami mengajak pemuda dari pegunungan hingga pesisir untuk ikut beraksi dalam gerakan pertanian tangguh iklim,” tambah Kustiwa.
Melalui YCFC, generasi muda Indonesia membuktikan bahwa masa depan pertanian tidak hanya soal hasil panen, tetapi juga tentang inovasi, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap bumi.
Informasi lebih lanjut tentang kegiatan dan kisah para pemenang YCFC 2025 dapat diikuti melalui laman dan media sosial resmi rycam.id.