Peserta Kompetisi Dalang Berkurang


Peserta Kompetisi Dalang Berkurang

Sidamulih, myPangandaran.com - Binojakrama Padalangan se-Tatar Sunda mulai digelar kemarin pagi di Kampung Japuh Dusun/Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih. Rencananya, kompetisi para dalang tersebut dihelat hingga malam nanti (sekitar pukul 23.00). Kasi Seni Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Mamat Suryawijaya mengatakan lomba para dalang tersebut merupakan kerja sama antara Yayasan Padalangan Jawa Barat dengan Disbudpar Ciamis.

“Tahun 2008 lalu kami menjadi juara, saat itu binojakrama dilaksanakan di Bandung. Karena sudah menjadi aturan bahwa yang juara menjadi tuan rumah, makanya binojakrama tahun ini diadakan di sini (Ciamis),” tuturnya.Dia menjelaskan peserta yang ikut kompetisi para dalang kali ini berkurang dari tahun sebelumnya. Hal ini karena beberapa daerah batal mengirimkan kontingen. Binojakrama kali ini hanya diikuti 17 peserta.

Pagelaran binojakrama, kata dia, merupakan apresiasi terhadap wayang golek dan sebagai ajang silaturahmi para dalang. Yang lebih penting lagi adalah untuk melestarikan seni wayang golek dan menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian wayang golek di kalangan masyarakat.
Rojikin, dalang pinilih peraih Bakor Kancana Astagina dalam binojakrama padagang tahun 2008 asal Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih, berharap digelarnya binojakrama padalangan mampu mengembalikan masa kejayaan wayang golek.

“Beberapa tahun ke belakang memang dirasakan menurun, mudah-mudahan ke depan wayang golek bisa kembali memasyarakat dan menjadi kesenian kebanggaan warga Jawa Barat,” harapnya.Kata dia, di Ciamis Selatan banyak dalang-dalang hebat. Namun diakuinya saat ini wayang golek di Ciamis belum bisa berkembang seperti di Bandung. Hal ini karena minimnya pementasan wayang golek.Pantauan Radar, di lokasi pagelaran terlihat sepi pengunjung. Selain tempatnya sempit, lokasi pelaksanaan tidak mudah terlihat warga maupun wisatawan. Banyak warga maupun wisatawan tidak mengetahui lokasi pagelaran.

“Saya lihat sih ada spanduk acara wayang golek sebelum masuk Pangandaran, tapi nggak tahu di mana. Saya mutar-mutar Pangandaran nggak ada,” tutur Rahmat (42) wisatawan asal Bondongan Bogor. Andri (31), salah seorang warga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran, mengatakan seharusnya digelar di tempat yang strategis dan luas, sehingga diketahui banyak warga dan wisatawan.

“Saya kira tempatnya kurang pas di situ (Pamugaran), dari Pangandaran cukup jauh sekitar 5 kilometer, tempatnya juga sepi dan nggak kelihatan dari jalan karena di belakang penginapan,” katanya. “Kenapa tidak di Pangandaran saja, misalnya di pondok seni milik Disparbud provinsi. Di situ tempatnya bagus, sangat strategis dan cukup luas. Saya yakin bisa menjadi daya tarik buat warga dan wisatawan,” ungkapnya.

Menurut dia, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ciamis kurang jeli dalam memanfaatkan momen bagus. Sehingga, pagelaran kurang dinikmati masyarakat termasuk wisatawan. Padahal, selama ini minim sekali pagelaran kebudayaan di Pangandaran apalagi wayang golek.

Sumber RadarTasikmalaya







Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Budaya Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini