Wajah keibuan dari seorang wanita asal Prancis ini selalu teringat jelas bagi warga Pangandaran, khususnya saya. Siapa dia? Ya anda benar sekali..Catherine Hirigoyen, sosok ramah yang akan selalu menjadi bukti bahwa Pangandaran selalu dicintai semua orang, tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga wisatawan mancaranegara. kali ini saya akan mencoba berbagi sekelumit tentang Bu Cathrin, panggilannya begitu. Simak yah beberapa jawaban beliau berikut ini.
Bu, kalau berkenan boleh cerita sedikit profil ibu?
Saya lahir di Paris Perancis ..dulu disana kerja di Sekolah Taman Anak Anak parttime dan di redaksi majalah musik sebagai dokumentalis. Saya sangat cinta kerja itu dulu dan hidup saya di kota indah yg lahirin saya.
Kapan pertama kali Ibu ke Pangandaran? boleh cerita dong...
Tahun 1984 saya bertiga dengan teman dari Perancis bawah ransel ke Pangandaran, waktu itu Pangandaran belum begitu terkenal, hotel bisa di hitung dengan jari, suasana masih kekeluargaan sekali, kamar hotel lebih dari sederahna tapi justru yang di cari itu..tidak ada kamar mandi di dalam ..yg diluar juga berlumut ..kalau gak salah harga kamar waktu itu 7500 rupiah hehehe...orangnya friendly pantai indah..ya langsung terasa aman dan cinta Pangandaran.
Pangandaran jadi kota saya tahun 1985 waktu saya nikah dengan orang Pangandaran. itu pilihan perubahan hidup tidak terlalu sulit buat saya. sering orang tanya kenapa bisa tinggal disini? Saya orang gampang beradaptasi.
Sepertinya Ibu sangat cinta akan Pangandaran? begitukah?
Hidup di Pangandaran saya menikmati. Dalam satu tahun saya cukup mudah berkomunikasi dan berbicara walaupun dengan logat perancis yang bikin ketawa teman ..dan sampai sekarang masih diledekin.. mau beli kentong catherine?? (kentang maksudnya hehe) . Makan ala Pangandaran ga jadi masalah juga buat saya malah senang coba segala yang aneh yang ada disini waktu itu. Cengek, ikan asin, sambal terasi, pete, durian etc..semua masuk....
Saya sangat cinta Pangandaran..Keindahannya..pemandangannya..pantai barat pantai timur..sunset sunrise...waktu itu tahun 90an buat saya Pangandaran punya semua kualitas.
Sekarang jaman sudah berubah, Pangandaran masih seindah dulu tapi karena sekarang Pangandaran menjadi pantai selibriti, hingga banyak hotel berdiri, dan Pangandaran bukan Pangandaran dulu. Tapi memang waktu berjalan, dan kita tidak bisa selalu lihat ke belakang.
Dulu Pangandaran beach adalah dekat cagar alam..Bulak Laut belum ada apa-apa..Hanya satu orang berani bikin rumah disana adalah pak Adam. Orang pikir dia aneh, kita bersepeda ke Bulak laut belum ada jalan aspal buat lihat rumah orang aneh itu ha ha ha..Terus Bulak Laut jadi tempat backpackers tahun sekitar 1995 belum ada hotel besar hanya homestay kecil seperti Bamboo House Mini Tiga homestay, Adam Homestay, terus jadi tempat favoritnya surfer karena ombaknya lebih besar.
Adakah mimpi atau harapan ibu tentang Pangandaran kedepan?
2006. Tsunami........Pangandaran ada sebelum dan sesudah hari senin itu.....................
Tapi Orang Pangandaran tidak menyerah dan cepat bercoba hidup dan napas lagi (walaupun semua masih terpukul dengan terjadian itu)..Masa sedih bawa gembira juga. Sehabis tsunami senang semua pada berkumpul dan bersatu, semua kompak sekali. Dua tahun sesudah tsunami ironisnya Pangandaran jadi sangat indah di mata saya, Bersih..dimana laut kelihatan tanpa halangan warung, waktu itu tidak boleh bikin warung di pinggir pantai, ada plang dimana-mana jadi alami indah.....
Tapi lama-lama orang lupa, diizinkan mendirikan warung lagi, memang orang perlu makan ...Tapi sayang tidak indah sekali, warung ga diatur sekali pakai terpal..karton..tenda biru..apa aja ....sampah kemana-mana..sedih Pangandaranku !!!
Tapi ada harapan baru sekarang. Banyak orang Pangandaran mulai peduli lingkungan. Banyak pahlawan sampah muncul..ada yang dari lama kerja tampa bunyi (yg saya tahu Pak Jajang dan lain lain) dan dari Jaringan social FaceBook terdiri group SELAMATKAN PANGANDARAN dah 402 orang yg ikutan bicara...dan juga ikut ke lapang..
Dibeberapa kesempatan ibu cukup intens kepada persoalan sampah, sebetulnya menurut ibu masalah utamanya dimana?
Ya kalau saya ga begitu aktif di lapang dan hanya bisa bicara..Harapanku bukan Pangandaran jadi yg dulu itu tidak bisa..Harapanku semua pada kompak. Hotel besar jangan mengumpulkan uang saja tapi jaga kebersihan. Siapa tahu bisa punya kendaraan sampah sendiri misalnya..dan jangan buang limbah ke laut ....Warung kecil jaga lingkungan juga ..sampah jangan dibuang kemana-mana...
Masalah angkat sampah kalau bisa jangan sekali perminggu tapi tiap hari..tambah armada mobil sampah dong Bapak-bapak di Ciamis !
"Buang sampah di tempatnya !!" kata orang, tapi Tempatnya tidak ada. Seharusnya tiap berapa meter ada tong sampah yang manis jangan yang jorok seperti yang ada sekarang..
Oh iya Masalah itu lagi yang aneh di Pangandaran tempat berenang yang aman dan indah disatuin dengan tempat perahu yang sekarang sangat banyak. Mimpi saya, nelayan bisa di atur nelayan dan punya yang tempat bagus..tamu punya tempat aman dan bersih buat menikmati liburan...
Wisatawan juga jangan lihat pantai kita seperti tong sampah raksasa! Kalau semua kompak pasti bisa diatasi. Tadinya saya ide, kalau tamu masuk di Tol diinformasikan bagaimana seharusnya atau di kasih brosur atau apa ya?? , sejauh ini sudah ada beberapa yang sumbang plang tapi kalau ramai tidak ada yang baca kayanya...
Ok Bu, terima kasih banyak dan sukses selalu untuk Ibu dan Keluarga, juga Pangandaran kita tercinta...