Pangandaran,myPangandaran.com-Puluhan anak-anak Sanggar Seni Lingga tampil memukau wisatawan asing
dalam pagelaran Hikayah Sang Putri, semalam. Acara yang digelar di
halaman Hotel Nyiur Indah, Jalan Bulak Laut Pangandaran, para turis tak
henti-hentinya memberikan apresiasi di setiap babak pertunjukan.
Mereka
membawakan tarian jete dan teatrikal bercerita. Tarian lainnya seperti
tari lingga paksa, tari kijang, tari merak, topeng kelana, dan tari
jaipong Bali. Selain itu, dalam pertunjukan tersebut disuguhkan juga
tarian gondang, yaitu aktivitas menumbuk padi tradisional oleh kaum
perempuan sambil mendendangkan lagu-lagu daerah.
“Kami memang
memberikan satu suguhan cerita sederhana, namun menarik dan mudah
dipahami penontonnya. Selain para pemerannya berusia dini, kami juga
berharap penonton lebih mudah menyimpulkan pesan dari pertunjukan
tersebut,” ungkap Fani Purnamasari, pembimbing Sanggar Seni Lingga
seusai pertunjukan.
Dikatakannya, butuh waktu tiga
bulan untuk melatih 34 siswa sanggar yang terlibat dalam pertunjukan
tersebut. “Memang tidak mudah dalam membuat satu pertunjukan,
kebanyakan siswa kami juga berusia dini. Butuh proses yang panjang
untuk melatih mereka agar melakoni satu peran dan mengolaborasikannya
dengan musik dan tarian,” ungkap wanita yang juga aktif sebagai penari
dan guru SD ini.
Kebetulan, lanjut dia, dirinya juga mengembangkan
satu tarian hasil pengembangan sanggarnya sendiri yaitu, tari Jete.
“Tarian ini setiap gerakannya kami buat dengan kreativitas kami, namun
tetap tidak meninggalkan ciri khas tarian dari daerah kami (Jawa
Barat),” terangnya. Keisya (4), salah seorang pemeran paling
belia, sangat senang bisa tampil menari di hadapan wisatawan. “Seneng
aja, bisa nari di panggung,” ungkapnya. Sementara Lily, wisatawan
asal Belanda mengaku kagum dengan penampilan anak-anak sanggar. “Mereka
hebat, pandai berakting dan menari,” tuturnya.
Sumber RadarTasikmalaya