Parigi, myPangandaranNews - Penutupan daya tarik wisata Citumang oleh pemerintah daerah Pangandaran dikarenakan lakatirta yang terjadi dalam lima bulan kepemimpinan bupati yang baru, sudah terjadi dua kali laka tirta yang mengakibatkan wisatawan meninggal yang kini menjadi perhatian serius.
Setelah dilakukan dialog yang langsung di pimpin oleh Bupati dan jajaran pemerintah daeraha yang dilaksanakan di Citumang Selasa (19/07) yang lalu, bupati dengan tegas menutup daya tarik wisata yang terkenal dengan wisata rafting nya tersebut.
Selanjutnya bupati mengintruksikan agar di bentuk tim khusus untuk merumuskan formula penyelesaian permasalahan tersebut dengan menunjuk asisten daerah 2 sebagai ketua pembentukanya, yang saat itu juga langsung di bentuk dengan melibatkan pengurus Citumang itu sendiri, pihak pengelola dalam hal ini Perum Perhutani serta stakeholder pariwisata yang lainya diantaranya Kompepar, HPI, ATTAP, dan perangkat Desa Bojong.
Pertemuan selanjutnya dilakukan di Aula Setda Pangandaran dengan dihadiri oleh ketua Setda, komisi 2 dan 3 DPRD, serta stakeholder pariwisata lainya yang di pimpin langsung oleh Asisten daerah 2, namun pertemuan belum terjadi titik temu dan kesepakatan mengingat keterbatasan waktu serta alotnya pembahasan permasalahan yang terjadi dan akan dilanjutkan di pertemuan selanjutnya.
Bupati menegaskan bahwa penutupan akan berlangsung hingga permasalahan ini selesai, hingga terbentuk sebuah kesepakatan bersama serta terbentuknya SOP, semakin cepat tercapai kesepakatan maka akan cepat juga Citumang dibuka kembali.
Penutupan tersebut seyogyanya dapat dijadikan pelajaran serta evaluasi guna keamanan dan kenyamanan wisatawan ketika berlibur ke Citumang kedepan.