Komite Pengelolaan Pangandaran Adakan Workshop


Komite Pengelolaan Pangandaran Adakan Workshop

Pangandaran,myPangandaran.com-Komite pengelolaan Pangandaran yang terdiri dari beberapa stakeholder Pangandaran akan mengadakan workshop dan diskusi bagaimana pengelolaan Pangandaran. Rencananya acara ini akan digelar di Hotel Sandaan tanggal 9 November. Informasi yang diterima dari Budi Nugroho ( LSM Ngarumat Pangandaran) mengatakan bahwa beberapa waktu kebelakang sudah ditunjuk beberapa lembaga menjadi sebuah komite yang nantinya akan berpadu mengelola Pangandaran. Lembaga itu antara lain PHRI, HPI, KOMPEPAR, APDI, Presidium Pemekaran Pangandaran, BPD, DPRD, Balawista Pantai Pangandaran. Lembaga ini sendiri merupakan kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat.

Rencananya dalam waktu dekat ini yaitu akan digelar workshop mengenai Destination Management Organization . Seperti diinformasikan sebelumnya oleh myPangandaran, Obyek wisata Danau Toba dan Pantai Pangandaran, Jawa Barat menjadi pilot project Destination Management Organization (DMO) tahun ini untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan kualitas pengelolaan suatu destinasi, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

Tahun ini Danau Toba dan Pangandaran yang dijadikan Pilot Project, tahun depan kita pilih tujuh destinasi lainnya di berbagai daerah dan hingga 2014 total ada 15 kawasan wisata yang kita pilih sebagai project DMO. Hal itu diungkap Winarno Sudjas, Seketaris Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP) Kemendiknas beberapa waktu yang lalu.

Kemenbudpar akan menerapkan kebijakan DMO di 15 kawasan wisata yakni; Pangandaran, Danau Toba, Bunaken, Tana Toraja, Mentawai-Bukittingi, Borobudur, Rinjani, Raja Ampat, Wakatobi, Tanjung Puting, Derawan, Danau Batur-Kintamani, Kota Tua Jakarta, Pulau Komodo-Kelimutu-Flores dan Bromo-Tengger-Semeru.

DMO yang pada intinya adalah mengatur struktur tata kelola destinasi pariwisata yang mencakup koordinasi, perencanaan, implementasi, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik.

Sistem pengelolaan pariwisata terpadu ini memiliki kelengkapan sebagai sebuah sistem dengan sedikitnya lima fungsi yaitu sebagai penggerak ekonomi daerah, sebagai community marketer karena menjadi tujuan kegiatan wisata, sebagai industry coordinator yang memiliki kejelasan terhadap fokus pertumbuhan industri yang mendatangkan hasil melalui pariwisata.

Fungsinya bisa sebagai Information/Research yang diperlukan guna mendukung keputusan dan tindikan yang dilakukan dari setiap kegiatan dan juga sebagai pengembangan Human Resources .

Dipilihnya Danau Toba dan Pangandaran terlebih dahulu mengingat Danau Toba sudah menjadi destinasi sejak dulu dan dikenal masyarakat nasional dan internasional, sedangkan Pangandaran menjadi kawasan wisata yang terkena dampak tsunami 2006 dan telah mendapat bimbingan teknis dari Badan Pariwisata Dunia UNWT.







Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Politik Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini