Rentenir Resahkan Warga, Penggiat Rumah Perjuangan 145 Pangandaran: “Bank Resmi Harus Turun Tangan”


Rentenir Resahkan Warga, Penggiat Rumah Perjuangan 145 Pangandaran: “Bank Resmi Harus Turun Tangan”

PANGANDARAN – Fenomena praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang menjamur di Kabupaten Pangandaran kian meresahkan. Banyak warga, terutama dari kalangan ekonomi lemah, terjerat utang berbunga tinggi hingga kehilangan aset berharga.

 
Penggiat Rumah Perjuangan 145 Pangandaran, Asep Saepudin, menilai persoalan ini tak bisa dibiarkan. Ia menyerukan agar bank-bank resmi berperan aktif membantu masyarakat kecil agar tidak terjerat dalam lingkaran utang para lintah darat.
 
“Praktik rentenir marak di berbagai pelosok daerah. Mereka memanfaatkan kesulitan masyarakat yang tak bisa mengakses layanan keuangan resmi. Awalnya dijanjikan kemudahan, tapi akhirnya justru dicekik bunga tinggi,” ujar Asep, Senin (3/11/2025).
 
Menurutnya, fenomena ini bukan hal baru. Dari pedagang pasar tradisional hingga warga di pelosok desa, banyak yang terpaksa meminjam kepada rentenir untuk kebutuhan mendesak, mulai dari modal usaha kecil, biaya pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari.
 
“Hasil observasi lapangan kami menunjukkan, bunga yang dipatok para rentenir sangat tinggi. Akibatnya, banyak peminjam tak mampu membayar dan akhirnya kehilangan aset,” jelas Asep.
 
Ia menegaskan, maraknya praktik rentenir tak lepas dari terbatasnya akses masyarakat terhadap lembaga keuangan resmi. Padahal, kata dia, kehadiran bank seharusnya bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
 
“Bunga bank sebenarnya jauh lebih terjangkau, dengan prosedur sederhana dan pendekatan yang lebih manusiawi. Bank resmi bisa menjadi solusi nyata mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir,” lanjutnya.
 
Asep juga mengapresiasi sejumlah program perbankan seperti kredit mikro dan pembiayaan usaha kecil yang dinilainya telah memberikan dampak positif bagi ekonomi rakyat dan menekan praktik pinjaman ilegal. Namun, menurutnya, langkah tersebut harus diperluas.
 
“Bank perlu turun langsung ke lapangan, hadir di tengah masyarakat, memberi edukasi keuangan, dan membangun kepercayaan bahwa meminjam di lembaga resmi jauh lebih aman dan menguntungkan dalam jangka panjang,” tegasnya.





Pernik Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini