MYPANGANDARAN.COM, PANGANDARAN - Bulan Ramadan yang mulia tinggal beberapa hari lagi, sebagian masyarakat tengah mengadakan tradisi munggahan dengan mengambil anggur dari Kebun Anggur Tahmo di Desa Ciganjeng, Padaherang, Pangandaran. Bagi penduduk setempat maupun para wisatawan, mereka bisa merasakan pengalaman unik memetik anggur langsung dari pohonnya.
Setiap pengunjung yang ingin memetik anggur sendiri akan dikenakan biaya sebesar Rp100.000/kilogram (dapat dibawa pulang), sedangkan untuk memetik anggur dan menikmatinya di tempat dikenakan biaya sebesar Rp50.000 untuk 15 buah anggur.
Tahmo Cahyono, sebagai pemilik Kebun Anggur Tahmo, menyatakan bahwa musim panen anggur tidak selalu terjadi setiap bulan dan jumlahnya pun bervariasi.
"Kebetulan menjelang Ramadan ini anggur impor untuk black jumbo dan Sanskerta sedang berbuah bagus," ujarnya pada Jumat (8/3/2024) dilansir dari laman detikJabar.
Dia menjelaskan bahwa kebun anggur ini dikelola bersama dengan Kelompok Tani Mekarbayu Ciganjeng, Kecamatan Padaherang.
"Jadi ini milik bersama, dikelola bersama," tambahnya.
Di tempat ini, terdapat 10 varian anggur impor, tetapi varian yang paling diminati adalah anggur Sanskerta, Galunggung 01, Gospi, Jubil, dan Black Jumbo. "Untuk harganya, semua disamakan yaitu hanya Rp100.000/kilogram," tambah Tahmo.
Seorang pengunjung asal Cilacap, Eva Geboy, bersama keluarganya, mengungkapkan bahwa mereka sering mengunjungi kebun anggur di Desa Ciganjeng.
"Karena kita sangat suka dengan sensasinya, ya seperti bisa memetik sendiri. Terus, kita mau beli bisa icip-icip terlebih dahulu dari pohonnya," katanya.
Meskipun anggur banyak dijual di pasar, Eva dan keluarganya lebih tertarik untuk datang langsung ke kebun ini.
"Kalau disini kan, bisa petik sendiri. Kemudian banyak pilihannya juga. Ya, yang pasti ada kepuasan tersendiri," tambah Eva.