Seni Ketangkasan Domba (SKD) Minim Peserta


Seni Ketangkasan Domba (SKD) Minim Peserta

Pangandaran,myPangandaran.com-Pangandaran merupakan kawasan obyek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, kawasan ini sangat tepat jika dijadikan ajang sosialisasi pintonan seni ketangkasan domba agar makin dikenal mas-yarakat luas. Dasar itulah yang mendorong rengre-ngan PAC Kec. Pangandaran yang diketuai Asep Noordin untuk menyelenggarakan kejuaraan terbuka seni ketangkasan domba di kawasan itu.

Sayangnya, jangkauan yang sangat jauh membuat para dom-bamania terutama yang berdo-misili di Kab. Garut, Kota/Kab. Bandung, Kab. Sume-dang, dll., berpikir dua kali untuk turut menyemarakkannya. Mereka le-bih memikirkan kondisi ingon-ingon-nya sehingga ba-nyak yang batal berangkat. Padahal, Garut, Bandung, dan Sumedang meru-pakan gudangnya penggila domba dengan sederet domba unggulan.

Dampaknya, perhelatan yang digelar di halaman kantor pemasaran pengembangan wisata terpadu itu sepi peserta. Pada hari pertama, Sabtu (15/1), kegiatan hanya diikuti 23 pasang atau 46 ekor domba yang datang dari Kab. Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kab. Ciamis (Kec. Pangandaran, Parigi, dan Cijulang). Lantaran minim peserta, panitia memberikan kesempatan kepada pamilon yang tidak memiliki lawan untuk bertanding melalui tanding tunggal (mencari lawan di dalam arena).

Jumlah itu juga merupakan hasil kesabaran panitia yang terus memberikan kesempatan kepada peserta yang belum sempat daftar akibat sulit mencari lawan. Untungnya, pembawa acara Risman Daryusman (Kab. Bandung) dan Asep Didin (Pangandaran) pandai mengatasi keadaan. Mereka terus menghibur penonton dengan rangkaian kata penuh canda sehingga tidak me-rasa bosan di tengah-tengah penantian. Awalnya, peserta yang terdaftar hanya 15 pasangan.

Meski tersendat-sendat, pada hari pertama tuntas dengan 23 tandingan. Untungnya, pada hari kedua, Minggu (16/1), peserta meningkat tajam dengan hadirnya para inohong seperti H. A.M. Sampurna, H. Ade Darma, Abah Uca, Wendi Setiadi, H. Apan Sopandi (Kota Bandung). Dari Kab. Garut tampak H. Oon Margawati, sedangkan dari Kab. Sumedang hadir Mantri Undi dan Agus Santoso.

Selain terjadi peningkatan ku-antitas, pada hari kedua juga terjadi peningkatan kualitas dengan hadirnya domba unggulan seperti "Arjuna", "Pandu", "Master", "Hilton", "Linggasutra", dll., membuat perhelatan pada hari kedua makin istimewa.

Dari sekian banyak peserta, pasangan Arjuna dan Pandulah yang paling menarik. Pantas jika Arjuna dinobatkan menjadi jawara pinilih. Maka, H. Yaya Sunarya (pemilik domba Arjuna) berhak menerima hadiah utama seekor sapi betina. Sedangkan Pandu harus puas menempati urutan pertama di Kelas A dengan selisih total nilai 6 poin.

Sementara itu, rangkaian kegiatan diawali dengan seni pencak silat. Beberapa pesilat muda unjuk kebolehan dipirig nayaga dari Lingkung Seni Mustika yang bermarkas di Dusun Nambo, Desa. Pajaten, Kec. Sidamulih, Kab. Ciamis.

Wakil Bupati Ciamis, Drs. Iing Sam Arifin mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan perkembangan ternak domba garut di Kab. Ciamis. Menurutnya, sekar-ang ini untuk mendapatkan domba garut tidak perlu mencari ke Garut sebab di Kab. Ciamis pun mudah didapat dengan kualitas yang tidak kalah istimewa. (Sumber Galamedia)



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini