6 Pembalap Liar Akhirnya Takluk


6 Pembalap Liar Akhirnya Takluk

Pangandaran,myPangandaran.com-Kepolisian Sektor Pangandaran terus disibukan dengan ulah dengan penunggang kuda besi. Pada malam takbiran Idul Adha lalu, aparat berseragam coklat itu harus membubarkan dan menangkap geng motor yang beraksi di tollgate. Minggu (21/11) dini hari, polisi direpotkan dengan ulah para pembalap liar yang beraksi di Jalan Pamugaran (perbatasan Kecamatan Pangandaran dan Sidamulih). Malam itu polisi harus mengejar para pembalap liar.

Tidak sia-sia, aparat kepolisian berhasil mengamankan enam sepeda motor dan menggelandang penunggangnya ke Mapolsek. “Berulang kali kita peringatkan, mereka (pembalap liar) masih ada saja, terpaksa kita amankan,” tutur Kapolsek Pangandaran AKP E Sutisna kepada Radar, kemarin. Mereka yang tertangkap mendapatkan pembinaan dan pengerahan dari kapolsek. Para pembalap liar juga menandatangani surat pernyataan yang berisi bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatannya. Kemudian, pelaku diperbolehkan pulang.

Namun bagi pembalap liar yang tidak memiliki (membawa surat) kendaraan terpaksa mereka pulang jalan kaki. “Motor yang suratnya lengkap dikembalikan kepada pemiliknya. Sementara yang tidak membawa surat kendaraan terpaksa kami amankan,” jelasnya. Empat sepeda motor masih berada di Mapolsek Pangandaran. Selain tidak dilengkapi surat-surat, keempat sepeda milik pembalap liar tersebut tidak mempunyai kelengkapan lain seperti plat nomor, kaca spion dan lampu.

Sebelumnya, aksi trek-trekan sempat marak di tollgate. Setelah polisi gencar berpatroli mulai dari tollgate hingga Pamugaran, aksi balapan liar mereda. Kini pembalap liar kemabli turun ke jalan dan meresahkan warga.  Untuk menghindari kejaran petugas, pembalap liar menggeser treknya ke perbatasan Kecamatan Pangandaran dan Sidamulih. Mengenai perpindahan lokasi balapan juga dibenarkan Mugi, salah seorang warga Pamugaran. Menurut dia, karena di Pangandaran sering dikejar-kejar polisi, tempat balapan bergeser. “Masih di Jalan Pamugaran tapi makin jauh, cari tempat yang lebih sepi. Pokoknya, kalau cuaca cerah mereka (pembalap liar) banyak lagi,” papar dia.

Mugi mengatakan aksi trek-trekan tidak hanya membahayakan bagi pembalapnya, namun membahayakan pengendara lain. Gara-gara balapan liar, pengendara lain yang melintas harus selalu waspada. “Kalau mereka (pembalap liar) sudah kumpul lagi di sini (Pamugaran), pokoknya harus hati-hati saja,” tuturnya. Para pembalap liar biasanya beraksi menjelang dini hari sekitar pukul 23.00. Selain mengganggu dan membahayakan pengendara yang melintas, kata dia, rawan terjadi bentrokan antarpembalap liar. “Selain rawan celaka, rawan perkelahian. Mereka sering ribut gara-gara senggolan atau saling ejek,” terangnya.

Sementara aktor utama balapan liar, kata Mugi, justru kebanyakan warga di luar Pangandaran, seperti Kalipucang, Parigi, Cijulang dan Cigugur. Bahkan, ada warga luar kota seperti Banjar, Ciamis dan Tasikmalaya. (Radartasikmalaya)



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini