Hujan Abu Vulkanik di Pangandaran Dalam 30 Tahun


Hujan Abu Vulkanik di Pangandaran Dalam 30 Tahun

Pangandaran,myPangandaran.com-Pangandaran memang tidak memiliki gunung berapi namun Pangandaran terkadang menjadi korban turunnya abu vulkanik dari letusan beberapa gunung yang jaraknya sebenarnya cukup jauh. Berikut ini adalah catatan hujan abu dalam 30 tahun terakhir yang pernah terjadi di Pangandaran.

Letusan Gunung Galunggung 1982

Tercatat dalam 30 tahun terakhir Pangandaran pernah 2 kali mengalami hujan Abu Vulkanik, hujan abu vulkanik yang pertama terjadi pada tahun 1982 ketika gunung galunggung di Kabupaten Tasikmalaya meletus. Sebagai Informasi, Saat letusan gunung galunggung disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar pada 5 Mei 1982. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni. Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari.

Salah satu warga yang diminta bercerita adalah Sumarmo, Warga Babakan Pangandaran, Beliau menuturkan saat itu kebetulan sedang berada di Tasikmalaya karena sedang melakukan testing penerimaan pegawai, dan menyaksikan bagaimana dahsyatnya letusan gunung yang masuk jajaran gunung aktif itu. Dentuman yang keras terdengar jelas di Tasikmalaya, hingga perjalanan pulang menuju Pangandaran diselimuti hujan abu yang berkepanjangan.

Saat itu katanya, jam 12 siang seperti malam hari karena memang hujan abu menyelimuti Pangandaran, padahal jaraknya cukup jauh. Hujan abu ini cukup tebal sehingga menutupi rumah-rumah di Pangandaran yang umumnya terbuat dari Dahon ( Daun khusus Atap) saat itu. Banyak pohon-pohon jadi berwarna putih karena tertutup abu.

Dahsyatnya hujan abu saat itu ternyata tidak hanya dari hujannya saja, ternyata beberapa waktu setelah terjadi kemarau panjang di Pangandaran dan sekitarnya, banyak pohon-pohon kelapa yang mengering dan rontok. Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan punahnya beberapa species binatang langka di Cagar Alam Pangandaran yaitu Banteng.

Letusan Gunung Merapi 2010

MyPangandaran mencoba mengukur menggunakan Google Map jarak antara Pangandaran dengan Gunung Merapi, hasilnya adalah 198 Km dengan menarik garis lurus. Ternyata, Jarak sejauh itu tidak  lantas membuat Pangandaran aman dari Abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung merapi. Seperti kita ketahui, letusan dahsyat gunung merapi terjadi tanggal 25 Oktober 2010 yang menyebabkan belasan orang meninggal dunia termasuk juru kuncinya Mbah Marijan. Letusan yang terjadi sore hari itu menyebabkan turunnya hujan Abu di Pangandaran tengah malam yang menyebabkan rumah-rumah warga menjadi putih walaupun tipis.

Letusan Merapi yang tak kunjung selesai dalam waktu seminggu itu terus mengguyurkan hujan tidak hanya di Pangandaran melainkan sampai ke Kota Bandung hingga sukabumi. Bahkan, seringnya hujan abu yang turun menyebabkan kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran mengalami penurunan yang signifikan.

Warga Pangandaran berharap Bencana Gunung merapi ini segera selesai sehingga semua warga khususnya di dekat merapi dan Pangandaran bisa beraktifitas seperti biasanya. Hal yang paling ditakutkan yaitu terjadinya kemarau panjang seperti saat galunggung meletus tidak terjadi.



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini