Cijulang, myPangandaran.com - Hujan abu dari erupsi yang dimuntahkan Gunung Merapi di Jogyakarta mulai mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Ciamis Selatan, Jawa Barat. Bandara Udara Nusawiru, Pangandaran untuk sementara ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
”Ya mulai hari Kamis kemarin kami sudah menutup aktivitas penerbangan,” ujar Koordinator Bandara Udara Nusawiru, Hendra Gunawan, kepada Tempo, Sabtu (6/11). Ia pun belum bisa menentukan sampai kapan aktivitas penerbangan di bandara tersebut akan kembali dibuka. Beberapa pesawat terbang Susi Air masih terparkir di bandara dengan badan pesawat yang tertimpa debu Merapi. Beberapa bagian mesin pesawat juga ditutupi agar tidak kemasukan debu.
Menurut
Hendra, seiring masih meningkatnya aktivitas erupsi gunung Merapi yang
menyebabkan terjadinya hujan abu, lembaganya terpaksa menghentikan
aktivitas penerbangan untuk sementara waktu karena hal tersebut cukup
mengganggu jarak pandang pilot.
Bukan hanya aktivitas
penerbangan di bandara yang terganggu, namun akibat hujan abu vulkanik
tersebut juga mengganggu aktivitas nelayan. Sejumlah
nelayan terpaksa menghentikan kegiatannya. “Cuacanya tidak enak banget,
seperti diselimuti kabut, mata juga pedih,” ujar Enang, 42 tahun, salah
seorang nelayan.
Debu Merapi juga mengganggu proses pengolahan ikan. ”Kami terpaksa tidak mengolah ikan asin dulu karena debunya banyak,”ujar Popon, 47 tahun, salah seorang pengolah dan penjual ikan asin, di Kecamatan Pangandaran. Menurut Popon, hujan abu yang terjadi sepekan terakhir menyebabkan kawasan Pangandaran mendung, serta sepi wisatawan. Tak pelak ia pun mengemasi barang dagangannya lebih cepat dari biasanya. “Jualan saya saja pulangnya masih siang, tidak seperti biasanya,”ujarnya. (Tempo)