Pangandaran,myPangandaran.com-Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Ciamis mengaku
tak memiliki satu labu darah pun untuk persediaan menghadapi arus mudik
dan balik lebaran. Menurut Tete, Ahli Transfusi Darah (ATD) di UTD PMI
Ciamis, kondisi tersebut sudah berlangsung selama dua minggu. "
"Stoknya kosong untuk semua golongan darah. Karena itu para pemudik
diimbau untuk ekstra berhati-hati, sebab jika mengalami kecelakaan dan
membutuhkan bantuan darah harus mendatangkan donor sendiri," kata Tete,
Minggu (29/8).
Sebenarnya, kisah Ate, pekan terakhir menjelang masuk Bulan Ramadan, PMI
Ciamis mendapatkan pasokan yang cukup banyak dari berbagai kegiatan
donor darah seperti di Pangandaran (114 labu), di Pendopo Ciamis (73
labu), dan di perkebunan Cikupa (40 labu).
"Tapi stok tersebut langsung terpakai. Pemohon terbanyak adalah para
penderita talassemia. Di Ciamis lebih seratus penderita talassemia yang
setiap bulan harus mendapatkan transfusi darah," jelas Tete.
Tete menambahkan, Bulan Puasa memang merupakan bulan yang sulit untuk
mendapatkan donor. "Pada Bulan Ramadan memang jarang ada yang
mendonorkan darahnya. Kegiatan donor darah pun biasanya praktis
terhenti," katanya.
Meski persediaan darah di Ciamis kini tidak ada sama sekali, pelayanan
kesehatan di jalur mudik tetap dilakukan secara maksimal. Dinas
Kesehatan (Dinkes) Ciamis menyiagakan 32 posko kesehatan mulai H-7
sampai H+7.
Posko tersebut siaga 24 jam sehari dengan tenaga medis yang selalu stand
by, lengkap dengan obat-obatan serta mobil ambulans. Posko kesehatan
ini berada di jalur utama mudik, jalur alternatif, jalur wisata dan
objek wisata.