Pangandaran,myPangandaran.com-Memasuki hari kelima, aktivitas ngabuburit kian ramai. Menjelang sore,
hampir setiap jalan di kawasan objek wisata Pangandaran ramai dengan
lalu lalang kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Dari pantauan ,
keramaian mulai dirasakan sekitar pukul 16.00. Warga berbagai usia,
mulai anak-anak hingga orang tua, semakin sore makin banyak terlihat
lalu lalang di jalanan.
Seperti sudah menjadi tradisi bertahun-tahun,
Tollgate --pintu masuk Objek Wisata Pangandaran hingga Lapang Boulevard
Pantai Barat-- menjadi salah satu tempat favourit warga Pangandaran
untuk menunggu waktu berbuka puasa.Kerumunan warga menjadi
pemandangan sehari-hari di bulan puasa. Bahkan tak jarang kerumunan
tersebut hingga menimbulkan kemacetan terutama menjelang waktu magrib.Warga
yang datang bukan hanya dari Pangandaran. Banyak juga dari daerah lain
sepertri Kalipucang, Parigi dan Cijulang. Seperti Wanto (32), warga
Kalipucang, mengaku kerap ngabuburit ke Pangandaran bersama keluarga.
“Kami
sudah biasa ke sini. Kalau pulang kerja nggak kesorean pasti saya
ngajak ngabuburit keluarga ke Pangandaran,” ungkapnya saat ditemui di kawasan Tollgate.Sementara Rani (26) warga Pangandaran mengaku
ngabuburit ke kawasan Tollgate merupakan kebiasaan sejak sekolah dasar.
“Dari kecil saya tiap puasa pasti ngabuburit ke sini, itu mah sudah
tradisi di sini (Pangandaran). Kayaknya nggak klop kalau bulan puasa
tapi nggak ngabuburit ke ujung toll,” tuturnya.
Kawasan Tollgate,
kata dia, kerap dijadikan sebagai tempat reuni dengan teman yang
bersekolah di luar kota. “Teman-teman saya kan banyak yang menganjutin
sekolah di luar kota. Apalagi kalau sudah keluar sudah pasti nggak di
Pangandaran. Kalau bulan puasa apalagi menjelang Lebaran, biasanya suka
pada pulang tuh, kita lebih sering janjian ya di sini (Tollgate),”
tuturnya.
Banyaknya warga yang ngabuburit menjadi berkah bagi para
pedagang, terutama mereka yang menjajakan makananan dan minuman khas di
bulan puasa seperti kolak dan candil. Dan, setiap bulan puasa
bermunculan pedagang musiman yang menjajakan dagangannya di
pinggir-pinggir jalan.
Sumber RadarTasikmalaya