Pangandaran,myPangandaran.com-Kebiasaan istri para nelayan menunggu suaminya pulang melaut di pinggir pantai atau biasa disebut mapagkeun hingga kini masih terlihat. Namun, mereka tidak cuma duduk manis di pinggir pantai melainkan sambil menjadi buruh cukur kumis udang.
Seperti kemarin, istri para nelayan di Dusun Parapat Desa Pangandaran bergegas ke pantai untuk mapagkeun. Sambil menunggu suaminya pulang, mereka mencukur kumis udang di tempat-tempat penjualan ikan, tepatnya di Lapangan Ketapang Doyong Pantai Timur.Turnasih (42), warga Dusun Parapat RT 06/09 Desa Pangandaran mengatakan aktivitasnya menjadi pencukur kumis udang sudah dilakoni sejak beberapa tahun silam atau sejak maraknya penjualan udang goreng tepung. “Lumayan sembari nunggu pulang suami melaut kita nyari uang juga, daripada diam di rumah,” tuturnya.
Untuk mencukur kumis udang, kata dia, tak perlu keahlian khusus. Cukup dengan modal gunting kecil. Upah setiap kilogram udang Rp 500. Jika udang hasil tangkapan nelayan banyak, dalam sehari bisa menerima upah Rp 20 ribu - Rp 25 ribu. “Pekerjaannya mudah tapi penghasilannya nggak tentu. Kalau lagi banyak udang kita kerja di sini. Kalau lagi nggak ada yang duduk-duduk aja,” tutur Tasiem (28), salah seorang warga yang mengaku selalu membawa gunting kecil saat mapagkeun suaminya.
Sementara Yahya (37), salah seorang bakul udang, mengaku sangat terbantu dengan adanya warga yang bekerja sebagai pencukur kumis udang. “Mereka juga cari rejeki, kita bebasin saja. Kalau ada udang silakan ambil dan dibersihkan,” ungkapnya