Pangandaran,myPangandaran.com-Saat memasuki Pangandaran, tampak bangunan pintu masuk obyek wisata
Pangandaran yang baru selesai dibangun awal tahun 2010 berdiri kokoh.
Beberapa meter setelah masuk, pemandangan sedikit berbeda. Trotoar dari
keramik seketika berubah menjadi tanah yang telah ditumbuhi rumput.
Menyikapai
keadaan tersebut, warga mempertanyakan kelanjutan pembangunan trotoar
yang hingga kini belum tuntas. “Saya kira nggak pantas lah, wajah
Pangandaran acak-acakan seperti ini. Buat saya orang kecil, keadaan ini
ironis sekali, setiap hari orang datang ke sini ngasih duit tapi lihat
pembuatan trotoar saja nggak selesai. Apa pemerintah nggak malu
sama pengunjung dari luar kota yang datang ke sini? Masak tempat wisata
yang omsetnya miliaran setiap tahun pembangunannya begini,” tutur
Herman, warga Desa Pananjung, kemarin.
Kata dia, kini
trotoar yang terbengkalai sudah tidak lagi berbentuk trotoar karena
sebagian tembok trotoar terdahulu mulai hilang. Kini hanya tumpukan sisa
bangunan dan tanah yang dipenuhi rumput yang terlihat. Bahkan, kata
Herman, kondisi trotoar yang baru dibangun pun sangat mengkhawtirkan.
Banyak keramik yang mulai hancur dan terlepas serta bantalan trotoar
rusak. “Yang pasti kualitas pengerjaannya yang jelek,” ungkapnya.
Hal
senada juga diungkapkan Dedi, warga Pangandaran. Selain itu
pengerjaannya kurang baik, pemakaian bahan keramik juga dinilai kurang
tepat. Apalagi bahan keramik yang dipakai sangat licin.Selain itu,
kata dia, struktur trotoar yang dibuat landai justru membuat trotoar
cepat rusak karena sepeda motor sering naik keatas trotoar. Akibat
trotoar miring ke arah jalan, para pejalan kaki sering terpeleset. Dari
pantauan, belum seluruh trotoar di sepanjang tollgate mengalami
perbaikan. Hanya di awal pintu masuk dan di ujung tollgate yang telah
dibangun trotoar baru. Sementara di bagain tengah masih belum dibangun.Kerusakan
trotoar juga banyak ditemukan, terutama bagian keramik yang mulai
retak. Di beberapa titik, karamik sudah banyak yang terlepas dan hilang.
Sumber RadarTasikmalaya