Pangandaran,myPangandaran.com-Dari deretan kapal ikan yang bersandar di kawasan Pantai Timur,
ternyata hanya satu kapal yang milik nelayan Pangandaran. Selebihnya,
kapal milik warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.Untuk itu, Dani
(36), salah seorang mantan nelayan, berharap pemerintah provinsi
memperhatikan nelayan yang saat ini tidak beroperasi lagi. Harapan itu
disampaikan dalam acara silaturahmi antara Staf Gubernur Jabar Husain
al Banjari dengan masyarakat Pangandaran di Pondok Seni Pantai Barat
beberapa hari lalu.
Dani menceritakan akibat tsunami 2006 silam,
kapal milik keluarganya hancur. “Sekarang saya dan orang tua saya sudah
jarang melaut, paling kami hanya memakai perahu kecil karena kapal kami
sudah hancur,” ungkapnya.Dalam silaturahmi tersebut, Dani juga
mewakili Rukun Nelayan (RN) Pangandaran menyampaikan keluhan nelayan
terhadap domisili kapal-kapal dari wilayah Jawa Tengah. Pasalnya,
kapal-kapal tersebut kerap menjual hasil tangkapannya ke daerah lain.
“Kalau
mereka menjual di sini, mereka tidak menjualnya ke Tempat Pelelangan
Ikan (TPI). Jadi nggak ada kontribusinya untuk daerah Pangandaran,”
ungkapnya.Senada dengan Dani, Mamat (52), nelayan asal Pangandaran
merasakan dampak kehadiran nelayan kapal dari daerah lain. “Sekarang
perahu-perahu kami kalah saing sama mereka (nelayan kapal). Hasil
tangkapan kami semakin seret. Yang kami sesalkan, hasil tangkapannya
juga dijual ke tengkulak, bukan ke pelelangan ikan,” jelas dia.
Menanggapi
permasalahan tersebut, Staf Gubernur Jawa Barat Husain al Banjari
berjanji akan menyampaikannya ke Gubernur H Ahmad Heryawan. “Kami akan
sikapi semua hal yang memang bisa dilakukan dan menjadi kewenangan
tingkat provinsi. Semua hal yang menyangkut kesejahteraan dan
pembangunan masyarakat Jawa Barat tentunya akan kami sampaikan,”
tegasnya.
Tak hanya itu, dalam pertemuan singkat tersebut, muncul
berbagai aspirasi terkait pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan
rakyat yang masih menjadi kendala, mulai dari pembangunan jalan,
jembatan, fasilitas umum sampai pengembangan budaya dan pariwisata di
Pangandaran.Selain Husain al Banjari, hadir pula Prof Nursahud dari
Unpad, Jhony Patta dan Iswandi dari ITB serta Jhoni Wahyudi dan
Syahrijal Sarif dari UI. “Kami memang sedang memfokuskan pengembangan
Jabar Selatan menuju kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kami akan kaji
semua data yang kami dapatkan di lapangan dan tentunya akan kami
sampaikan ke gubernur,” timpal Jhony Patta
Sumber RadarTasikmalaya