Pangandaran,myPangandaran.com-Memasuki musim paceklik, hasil tangkapan nelayan Pangandaran menurun
drastis. Bahkan, tidak mampu menutupi biaya operasional. Kondisi yang
sama juga dialami puluhan nelayan penarik jaring di sepanjang pantai
timur dan barat.
Diakui Enang (48), nelayan asal Pananjung, sudah
hampir sepekan hasil tangakapn menurun. “Saya juga bingung, jadi serba
salah. Kalau nggak melaut, keluarga saya mau dikasih makan apa. Melaut,
ya risikonya juga bisa untung bisa rugi,” keluhnya ,
kemarin.
Sekali melaut, Enang membutuhkan biaya operasional sebesar
Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Sementara hasil yang dia dapat paling
banyak Rp 50 ribu. “Kondisi perairan di tengah laut saat ini kurang
baik. Disamping keruh, arus di bawah laut juga berpengaruh besar,
membuat ikan sulit ditangkap,” jelasnya.
Keluhan yang sama juga
disampaikan Katisno (38), warga Dusun Karang Sari RT 07 RW 03 Desa
Pananjung. Dia bersama rekan lainnya kerap berpindah-pindah lokasi
menarik jaring. Namun hasilnya nihil.“Paling sekali buang jaring dapatnya sekilo dua kilo. Itupun cuma ikan teri yang harganya murah,” ungkapnya.
Musim
paceklik juga berimbas kepada pengusaha restoran seafood yang ada di
kawasan obyek wisata Pangandaran. Pasokan ikan harus didatangkan dari
Cilacap, Jawa Tengah. “Kondisi sekarang sangat sulit untuk mendapatkan
ikan,” aku Yati, salah seorang pemilik restaurant seafood di kawasan
Pasar Ikan.
Sumber RadarTasikmalaya