Pangandaran,myPangandaran.com-Sebagian warga di Desa Sukahurip Kecamatan Pangandaran mengantungkan
hidupnya pada kekayaan alam berupa fosfat yang banyak terdapat di dasar
gua Bojong Lekor, Dusun Cihandiwung. Walau risikonya cukup tinggi,
namun mereka terpaksa menggali dan mengangkut fosfat dari pagi hingga
larut malam untuk mencukupi keluarganya.
Dijelaskan Syaripudin
(28), pekerjaan ini sudah mereka tekuni sejak belasan tahun lalu. Dia
bersama rekannya menggali dan mengangkut fosfat di gua yang panjangnya
lebih dari seratus meter itu.
”Pekerjaan ini memang berat. Tapi bagaimana lagi, saya harus menafkahi istri dan anak saya,” ungkapnya pada Radar, kemarin. Dia
menyadari, menjadi penggali fosfat berisiko. Longsor menjadi ancaman
paling menakutkan yang selalu menghantui mereka setiap hari. Selain
itu, kondisi tanah lembab dan licin serta labil menjadi ancaman lain.
Padahal, jika dibandingkan dengan hasilnya tidak seberapa. Satu
kilogram fosfat hanya dihargai Rp 60 rupiah.
Diakui Syaripudin,
sehari mereka bisa menghasilkan uang Rp 20-30 ribu per hari. “Kalau
kondisi badan lagi sehat, saya bisa ngangkut satu ton. Setelah
ditimbang nanti hasilnya dibagi sama yang gali,” bebernya.Untuk
memasarkan hasilnya tidak terlalu sulit. Fosfat yang mereka gali
dibeli salah satu perusahaan pupuk dari Kota Banjar. “Biasanya kalau
udah lebih dari delapan ton, kami hubungi ke sana. Terus mereka ambil
ke sini,” tambahnya.
Sumber RadarTasikmalaya