Kalipucang, myPangandaran.com -
Sedikitnya 365 hektare tanaman padi di wilayah Ciamis selatan seperti Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan sekitarnya yang terendam banjir, dipastikan puso. Sementara itu, di beberapa lokasi seperti wilayah Tunggilis, Kec. Kalipucang, air juga masih menggenangi areal sawah yang posisinya lebih rendah dibandingkan permukaan Sungai Citanduy.
"Untuk tanaman padi yang puso, telah kami sediakan bantuan benih padi unggul. Setidaknya ada 365 hektare yang telah puso. Bantuan tersebut berasal dari cadangan benih nasional. Secara umum semuanya yang kena banjir mendapatkan bantuan yang sumbernya dari dana bantuan bencana alam," tutur Kepala Dinas Pertanian Endang Supardi didampingi Bagian Hama Penyakit, Ahmad Hidayat, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/2).
Areal pesawahan yang mengalami puso paling luas ada di kecamatan Padaherang mencapai 293 hektare, kemudian Kecamatan Kalipucang 35 hektare dan lainnya. Sementara itu, banjir yang terjadi sejak awal Februari lalu, setidaknya telah merusak 885 hektare sawah yang tersebar di sepuluh kecamatan di Ciamis selatan.
Disebutkan banjir tahun ini lebih besar apabila dibandingkan sebelumnya. Hal itu ditandai dengan luasnya areal tanaman yang tergenang banjir.
Namun demikian, keduanya juga mengatakan, sebagian besar areal yang terendam banjir itu tanaman padi masih berumur di bawah satu bulan. Dengan demikian kerugian terbesar adalah saat pengolahan tanah.
"Memang ada yang sebelumnya telah ditanami kemudian mati akibat banjir. Saat banjir surut, petani kembali menanam sawahnya, namun kembali tergenang banjir. Saat ini, petani kehilangan satu musim tanam," tuturnya.