Upaya Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat, Tagana Pangandaran Bentuk KSB
Oleh Amin Pnd | Jum'at, 20 Desember 2024 20:34 WIB | 58 Views
Para Peserta Pelatihan Kampung Siaga Bencana sedang berlatih mendirikan tenda.
MYPANGANDARAN - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran menggelar Pelatihan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang dilaksanakan di Lapangan Wonoharjo, Pangandaran, (Kamis (19/12/2024).
Sebanyak 180 relawan dari masing-masing desa itu ada 60 relawan KSB mengikuti pelatihan selama 3 hari, dan di gembleng pengetahuan kebencanaan.
Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana (Nay) mengatakan, kampung siaga bencana (KSB) dibentuk memang merupakan tindak lanjut dari hasil asesment terkait dengan mitigasi jalur megathrust di wilayah Pangandaran.
"Kita membentuk 180 relawan dari masing-masing desa, itu ada 60 relawan KSB mereka sudah dibentuk struktur organisasinya," ujar Nay
Dikatakan Nay, Pelatihan mereka selama 3 hari dan di gembleng dengan pengetahuan kebencanaan dan penanganan terutama di cluster perlindungan korban bencana alam.
"Pelatihan meliputi penanganan pengungsi, kemampuan melakukan asesment, pendataan, kemampuan untuk melakukan evakuasi PPGD, kemudian juga pengelolaan dapur umum, pengelola logistik dan juga pengelolaan camp pengungsian," ucap Nay.
Kemudian selain KSB, Tagana juga membentuk lumbung sosial, itu di dalamnya merupakan logistik kebencanaan, makanan siap saji, Family Kit, kemudian tenda itu sudah ada di 3 Desa itu jadi dipersiapkan
"Dipilih 3 desa tersebut yaitu Desa Wonoharjo, Desa Sukahurip dan Desa Purbahayu karena tiga desa itu merupakan desa penyangga yang ketika terjadi kedaruratan," ucap Nay.
Nay mengatakan tiga Desa itu menjadi tempat untuk evakuasi akhir dari masyarakat yang ada di wilayah Desa Pangandaran maupun Desa pananjung termasuk juga wisatawan.
"Jadi 3 Desa tersebut merupakan Desa penyangga yang menjadi tumpuan jadi berkaca dari pengalaman tsunami 2006," katanya.
Ia Menambahkan ketika di tiga desa tersebut tidak ada petugas penanganan kebencanaan itu akan terkendala.
"Artinya masyarakat pengungsi yang dari Pangandaran itu akan kerepotan jika tidak ada yang melayani di awal terjadinya bencana sebelum bantuan datang," ucapnya.
Jadi kenapa KSB dibentuk agar ketika terjadi kondisi darurat di sana sudah siap ada relawan yang bisa melayani pengungsi yang datang.
"Jadi mereka faham ketika ada kondisi darurat siapa berbuat apanya sudah terbentuk, sehingga nanti akan membantu Pemerintah Desa disana dalam mengelola penanganan bencana, pungkasnya.
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook