RSUD Pandega Ingatkan Warga Pangandaran Waspada Virus Hanta, Penyakit Serius dari Tikus


RSUD Pandega Ingatkan Warga Pangandaran Waspada Virus Hanta, Penyakit Serius dari Tikus

PANGANDARAN – RSUD Pandega Pangandaran mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman virus Hanta, penyakit zoonosis yang menular melalui hewan pengerat, khususnya tikus. Virus ini dapat memicu gangguan serius pada ginjal maupun sistem pernapasan.

 

Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD Pandega Pangandaran, dr. Liza Octa Ferostina, mengatakan virus Hanta paling sering menyebabkan Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) atau demam berdarah dengan gangguan ginjal. Kasus serupa sebelumnya telah ditemukan di empat provinsi, yaitu Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.

 

“Semua pasien di empat provinsi itu sudah sembuh. Namun masyarakat harus tetap waspada karena penyakit ini dapat berdampak serius pada organ ginjal,” ujar Liza, Selasa (16/9/2025).

 

Selain HFRS, virus Hanta juga bisa memicu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) yang menyerang paru-paru dan sistem pernapasan. Meski begitu, hingga kini belum ada bukti kuat HPS terjadi di Indonesia.

 

Liza menjelaskan, penularan virus umumnya terjadi ketika seseorang menghirup udara atau debu yang terkontaminasi kotoran, urin, maupun air liur tikus. Kontak langsung dengan hewan pengerat atau gigitan tikus juga berpotensi menularkan penyakit.

 

“Waspada kontak langsung dengan tikus atau hewan pengerat lainnya. Gejala yang harus diwaspadai meliputi demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, sesak napas, mual, muntah, dan gangguan pencernaan. Pada HFRS, penderita bisa mengalami penurunan jumlah urine, jaundice (kulit menguning), hingga gangguan fungsi ginjal,” jelasnya.

 

Ia menegaskan pentingnya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bila sebelumnya berada di lingkungan yang berpotensi terpapar tikus. Untuk mencegah penularan, masyarakat diminta menjaga kebersihan rumah, termasuk area yang jarang dibersihkan seperti loteng dan gudang.

 

“Kelola sampah dan limbah rumah tangga dengan benar agar tidak menarik tikus. Tutup tempat sampah rapat-rapat untuk mencegah hewan pengerat mendekat,” tambah Liza.

 

Pihak RSUD Pandega juga mengingatkan bahwa pengendalian tikus dan kebersihan lingkungan menjadi kunci utama memutus rantai penularan virus Hanta di masyarakat. Warga diimbau tidak menunda penanganan medis bila mengalami gejala mencurigakan.





Kesehatan Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini