PANGANDARAN, MYPANGANDARAN - Beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan curah hujan dalam beberapa pekan terakhir. Namun, distribusi hujan masih tidak merata di seluruh wilayah Jabar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman, menyatakan bahwa hujan telah mulai turun di daerahnya. Meskipun begitu, intensitas hujan masih rendah dan belum menyeluruh di seluruh wilayah.
"Kalau di kita (hujan) masih landai. Hujan ada, tapi belum merata," ujar Untung kepada Republika.co.id pada Senin (13/11/2023).
Dia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah memberikan peringatan kepada daerah untuk tetap waspada menghadapi musim hujan. Musim hujan memiliki potensi menyebabkan bencana, terutama banjir dan tanah longsor.
Menurut Untung, hasil rapat koordinasi menunjukkan bahwa beberapa titik kabupaten/kota yang berpotensi mengalami hujan intensitas tinggi pada November 2023 berada di wilayah barat dan utara Jabar, sementara Kabupaten Pangandaran masih belum termasuk.
Dia menjelaskan bahwa BPBD Kabupaten Pangandaran masih aktif dalam mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. "Artinya, hujan belum membasahi ke dasar tanah. Kondisinya masih kering," tambahnya.
Data BPBD Kabupaten Pangandaran hingga awal pekan lalu menunjukkan bahwa pendistribusian air bersih telah dilakukan ke delapan kecamatan dan 33 desa di Kabupaten Pangandaran. Jumlah total air bersih yang didistribusikan sejak awal musim kemarau mencapai sekitar 1,82 juta liter. Jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai sekitar 11 ribu kepala keluarga (KK) atau 31 ribu jiwa.
"Kami masih fokus penanganan air. Belum akan mengarah kesiapsiagaan banjir dan longsor," ungkap Untung.