PEMBANGUNAN Jabar Selatan memang menjadi
salah satu isu penting di Jabar belakangan ini, karena keadaan Jabar
Selatan lebih tertinggal dibandingkan Jabar Tengah dan Utara. Dua
kawasan ini lebih baik pengembangan wilayahnya dari berbagai bidang,
baik ekonomi, infrastruktur, transportasi, sosial, dan lainnya.
Kita memang sepakat dengan isu yang berkembang itu. Kita percaya Jabar
Selatan perlu pengembangan yang lebih besar lagi, sehingga ada efek
nyata bagi masyarakat yang ada di sana. Meskipun sebenarnya bila lihat
data yang ada angka kemiskinan, misalnya, di utara lebih besar
dibandingkan di selatan.
Inilah sebenarnya yang perlu disikapi secara cermat. Pembangunan selatan
jangan diasumsikan atau direpresentasikan seperti di utara. Kita harus
menyepakati kawasan Jabar Selatan seperti apa karakter masyarakat,
budaya, alam, dan lingkungannya. Jadi, membangun Jabar Selatan jangan
gegabah, harus memperhatikan kebutuhannya.
Kita tentu sepakat, kawasan hijau di Jawa Barat sebagian ada di selatan.
Pegunungan banyak di daerah ini. Kawasan hijau masih menghiasai potret
udara di kawasan ini. Artinya, Jabar Selatan memiliki fungsi lingkungan,
fungsi konservasi, yang harus kita jaga dan dipertahankan.
Jika pembangunan salah arah, fungsi konservasi dan lingkungan hidup
Jabar Selatan ini perlu diperhatikan. Demikian pula terhadap eksploitasi
sumber daya alam yang ada, jangan sampai membuat lingkungan menjadi
rusak. Pembangunan jalan lintas Jabar Selatan, dari Pangandaran ke
Palabuhanratu, jangan sampai membuat kawasan hijau yang ada di
sekitarnya menjadi hancur.
Kita sudah lelah tentunya, menghijaukan kawasan hijau dengan melakukan
gerakan rehabilitasi lahan. Di Jabar tengah dan utara, sebagaimana kita
tahu, banyak kawasan yang gundul karena ada eksploitasi pegunungan untuk
kepentingan komiditas, baik komoditas sayuran, buah-buahan, dan
perkebunan lainnya. Lahan kritis pun banyak karena tidak ada tanaman,
yang membuat kita kekurangan oksigen dan menyebabkan banjir.
Pembangunan kawasan Jabar Selatan, barangkali, bisa lebih diarahkan pada
penguatan potensi-potensi wisata. Bagaimana kawasan wisata ini bisa
berkembang dan dijual kepada turis asing dan dalam negeri. Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota di pesisir pantai
selatan, bisa mengembangkan dan menguatkan potensi usaha yang ada.
Upaya ini bisa dilakukan dengan memperkut akses jalan-jalan vertikal.
Dengan demikian tempat-tempat wisata yang ada di Kab. Ciamis, Kab.
Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Cianjur, dan Kab. Sukabumi, bisa diakses
dengan mudah karena ada jalan vertikal yang lebih mudah diakses oleh
masyarakat. Seperti ke Pantai Jayanti di Cidaun Kab. Cianjur, sebenarnya
bisa diakses melalui Ciwidey dan Rancabali, Kab. Bandung. Akses ini
lebih dekat dan lebih cepat. Tapi, jangan lupa pengemasan wisata dan
promosinya.
*) Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat