Intip Petani Garam Tradisional Madasari Pangandaran yang Masih Bertahan
Oleh Amin Pnd | Jum'at, 24 Januari 2025 14:13 WIB | 86 Views
Foto ilustrasi petani garam Pangandaran
MYPANGANDARAN - Kelompok Cipta Rasa Garam Madasari merupakan kelompok petani garam di Kabupaten Pangandaran yang masih bertahan membuat garam.
Kelompok Petani garam itu sudah sejak tahun 2018 dan di ketua oleh Toto Ismanto (57) wilayah Dusun Madasari Desa masawah Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Toto Ismanto (57) mengklaim, kelompoknya adalah satu-satunya kelompok di Kabupaten Pangandaran yang masih bertahan membuat garam.
"Saat ini, di Kabupaten Pangandaran hanya kelompok kita yang masih berjalan. Kalau dulu, ada kelompok lain tapi sudah enggak jalan," ujar Toto kepada sejumlah wartawan di sekitar Tambak Garam yang dikelolanya di Madasari, Kamis (23/1/2025) siang.
Proses Pembuatan Garam
Sementara untuk prosesnya, pertama air laut diambil dari laut Madasari dengan menggunakan pompa air.
Kemudian, dialirkan ke bak kedua. Setelah dua Minggu, air laut tersebut lalu dialirkan ke bak ketiga, dan terakhir dialirkan ke bak pengkristalan.
"Sampai berbentuk garam (mengkristal), itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Nah, baru garam itu bisa dipanen. Biasanya, di panennya itu di waktu sore sampai malam hari," katanya.
Kemudian garam yang sudah di panen, itu dikirimkan ke wilayah Bandung. Dalam sebulan, Toto bisa mendapatkan garam sebanyak 2,5 sampai 3 ton.
"Kalau diuangkan, dalam sebulan dapat Rp 2,5 juta. Karena, harga garam dari kita itu hanya Rp 1000 perkilogram," ucap Toto.
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook