Beberapa waktu lalu saya sempat diskusi dengan beberapa
teman yang membahas bagaimana sebuah tren teknologi informasi cenderung me too
atau menjiplak dari teknologi serupa yang pernah ada, salah satu yang kami
bahas adalah kehadiran facebook yang menjadi fenomenal dan sejarah baru di
dunia internet, dimana facebook telah membantu para non pengguna internet
menjadi pengguna internet aktif. Pertumbuhan internet Indonesai salah satunya
mencatat bahwa pertumbuhannya didongkrak dengan adanya facebook. Lalu apakah me
too diperbolehkan?
Me too memang kadang menjadi sebuah kata yang menyindir ,
seolah-olah tidak mempunyai ide dalam mengcreate sesuatu, namun menurut saya
untuk kasus teknologi internet me too menjadi hal yang lumrah, mengapa ini
menjadi lumrah? Karena secara mendasar, basic dari semua aplikasi yang ada
memang sama dan cenderung mempunyai kemiripan. Facebook kita liat sebetulnya
adalah mencontoh kesuksesan friendster dan situs jejaring lainnya, dan
mencontoh twitter untuk minibloging-nya yang kita kenal dengan istillah wall
atau status update. Yang luar biasa dari facebook adalah kemampuan meningkatkan
kemudahan navigasi dan penambahan beberapa fitur yang disitus yang ditirunya
belum ada, anggaplah dengan mudahnya facebook menambahkan sebuah link, gambar,
hingga audio, bahkan facebook hamper tidak membatasi jumlah media yang
dikirimkan oleh user.
Google Search lahir awalnya mengadopsi teknologi ask.com
yang sekarang tidak begitu popular dikalangan pengguna internet, yang luar
biasa dari google adalah kemampuan pencarian yang ditingkatkan dengan
memanfaatkan algoritma yang sangat rumit sehingga menghasilkan pencarian yang
sangat relevan dengan yang diinginkan oleh pengguna, ditambah lagi kesesuaian
iklan yang dipasang digoogle dengan hasil pencarian mendorong ribuan orang
untuk memasang iklan di google.
Hal yang paling kita bisa lihat adalah kehadiran GUI di system
operasi linux adalah me too dari system operasi windows yang telah ada
sebelumnya, bahkan navigasi dan tampilannya selalu diupayakan untuk menyerupai
windows.
Keuntungan dengan adanya me too adalah salah satunya bagi
penggunanya itu sendiri, kita lebih mudah menggunakan teknologi yang me too
daripada teknologi yang benar-benar baru, kita lebih mudah menggunakan facebook
karena ada friendster sebelumnya, kita mudah menggunakan llinux karena ada
windows sebelumnya dan itu tidak hanya terjadi di teknologi Informasi.
Kerugian dari metoo tentunya adalah bagi yang di metoo-in
nya, tidak sedikit teknologi yang dijiplak justru turun dan mati, kita melihat
friendster yang semakin hari semakin terpuruk, namun tentu hal ini tidak bisa
digenaralisasi mengingat windows masih kokoh dengan monopolinya.
Oleh karena itu menurut saya jangan takut untuk dipanggil
sebagai penjiplak jika kita tetap kreatif dalam membuat sesuatu toh
kecenderuangan seperti itu, kita harus bisa membuat sesuatu yang baru dari
teknologi yang ada, yang saya tidak setuju adalah seolah-olah mengcopy paste
dari teknologi yang sudah ada sebelumnya. Misalnya dengan membuat Facebook Indonesia
yang fiturnya mirip dengan facebook aslinya. Sesuatu yang menurut saya gak
kreatif. Kalau mau buat semacam facebook yang lebih canggih dan bagus dari
facebook yang sudah ada.
*) Penulis adalah Praktisi IT, Aktif menulis di blog dan media
cetak, pembicara dan instruktur di pelatihan Teknologi dan Pemandu
Acara TV tentang Teknologi Informasi. Sejak lulus dari SMA di
Pangandaran, penulis saat ini berada di Kota Bandung.