Katakan Tidak Pada Kecurangan Dalam Ujian Nasional
Jum'at, 23 April 2010 07:02 WIB | 10.820 Views
Ujian Nasional
(UN) merupakan istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara
nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ujian Nasional
merupakan sarana untuk mengukur prestasi dan standar nasional di bidang
pendidikan.
Tentunya
kita tidak menutup mata dengan fenomena penyelenggaraan UN seperti
tahun-tahun sebelumnya tentang bocornya soal hingga jual beli jawaban
yang melibatkan siswa, guru, sekolah, bahkan penyelenggara ujian
sendiri. Adalah nista bila ujian nasional hanya membuat sistem
pendidikan kita berorientasi kepada hasil kelulusan, tetapi mengabaikan
kecerdasan, kejujuran, dan kerja keras. Kalau itu yang terjadi,
sempurnalah sudah kebobrokan negeri ini. Sebab sistem yang seharusnya
mendidik budi pekerti dan mengasah keluhuran martabat ternyata hanya
menjadi sumber dekadensi moral bangsa.
Meskipun Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh memberikan garansi UN tahun 2010 tidak akan bocor atau terjadi kecurangan,
menurut saya itu suatu hal yang mustahil. Bocornya UN tentu tidak bisa
dipungkiri, karena hal itu pasti terjadi meskipun hanya segelintir
pihak saja yang ketahuan tertangkap basah dengan berbagai macam
kecurangan yang dilakukannya.
Jangankan
UN yang sangat menentukan lulus tidaknya siswa, pada saat ulangan
harian saja siswa sering mencoba berbuat curang. Ada-ada saja akal
siswa agar mendapatkan nilai tinggi meskipun ia tidak belajar atau
kurang persiapan. Seorang guru pada saat ia mengadakan ulangan harian
sudah pasti akan mengawasi dengan ketat siswanya yang coba-coba berbuat
curang. Itulah sifat alami seorang guru, ia akan menjaga dan mengawal
siswanya agar berbuat jujur. Itulah salah satu implementasi bahwa guru
adalah seorang pendidik. Mendidik agar siswa berlaku jujur.
Guru
hanyalah prajurit pada lembaga yang bernama sekolah. Ketika komandan
(kepala sekolah) memerintahkan agar mengamankan hasil UN, banyak guru
yang pasrah dan tidak berdaya dan akhirnya mengikuti kemauan sang
komandan meskipun dengan berat hati. Mulai UN tahun ini kepada semua
guru yang masih peduli akan mutu pendidikan dan moral anak bangsa ayo
katakan tidak pada kecurangan UN. Meskipun ada perintah dari komandan
agar berbuat curang pada UN agar sekolahnya dikatakan memiliki prestasi
dan prestise yang baik, marilah dengan lantang katakan tidak.
Agar
tidak terjadi kecurangan dalam penyelenggaraan ujian Nasional,
sebaiknya Dinas Pendidikan bekerja sama dengan semua pihak yang terkait
untuk memegang komitmen menjunjung tinggi moralitas agar terwujud UN
yang bersih seperti yang kita harapkan. Guru sebagai sosok yang digugu
dan ditiru harus menunjukkan sikapnya. Patut kita renungkan apabila di
dalam penyelenggaraan ujian Nasional 2010 ini ditemukan terjadi lagi
kecurangan maka bisa diindikasikan carut-marut dunia pendidikan di
Negara takkan pernah terselesaikan.
Penulis,
aktif dalam Organisasi mahasiswa daerah asal Ciamis di Jakarta
(Keluarga Besar Mahasiswa Galuh Jaya) kini tengah menempuh pendidikan
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Manajemen Pendidikan.
Dimuat di Harian Priangan Rabu, 25 Maret 2010
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook