Inspirasi dan Opini
Tips Aman Berenang Di Pantai Pangandaran

Tips Aman Berenang Di Pantai Pangandaran

Perkenalkan nama saya Satimin Selain sebagai Data Support Di myPangandaran, salah satu kegiatan saya saat libur adalah menyelam.Buat saya laut merupakan sahabat dan sebagai mata pencaharian,oleh sebab itu saya sudah tidak asing lagi dengan arus dan gelombang laut, meskipun demikian saya tetap harus waspada dan selalu mengingatkan wisatawan yang berenang terlalu jauh ketengah, agar tidak membahayakan jiwa mereka.

Banyak wisatawan yang tidak mengetahui, bahwa di sepanjang pantai barat pangandaran tidak semuanya aman untuk melakukan kegiatan berenang.Biasanya daerah yang berbahaya ditandai dengan bendera merah bertuliskan "Dilarang Berenang"atau papan larangan berenang di pinggir pantai.Peringatan ini tidak main-main di daerah tersebut terdapat arus balik (Rip Current) dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik itu tidak hanya kuat, tetapi juga bisa mematikan.

Rip Current (Arus Balik) merupakan aliran air gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus itu bisa menjadi amat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau lebih gelombang datang.Rip Current dapat dilihat dari tempat yang lebih tinggi di sekitar pantai,

Berdasarkan pengamatan, sifat-sifat Rip Current dapat diketahui dengan :

  • Melihat adanya perbedaan tinggi gelombang antara kiri-kanan dan antaranya. Tinggi gelombang pada bagian kiri dan kanan lebih besar dari antaranya.
  • Meletakkan benda yang dapat terapung. Bila benda tersebut terseret menuju lepas pantai (Offshore) maka pada tempat tersebut terdapat Rip Current.
  • Melihat kekeruhan air yang terjadi, dimana air pada daerah surf zone tercampur dengan air dari darat. Bila terlihat air yang keruh menuju off shore, maka tempat tersebut terdapat Rip Current.


Berikut Tips Aman Berenang di Pantai Barat Pangandaran:

  • Jika terperangkap dalam arus balik  usahakan jangan panik, jika Anda menggunakan sarana berenang (papan boogie/ban) jangan mencoba melepaskannya, segera minta bantuan atau melambaikan tangan.
  • Jika terperangkap dalam arus balik ke tengah laut, jangan mencoba untuk berenang melawan arus (ke tepi pantai), berenanglah ke area di sebelah kiri/kanan kita dan baru kemudian berenang kembali ke arah pantai (atau mengikuti gelombang menuju pantai). Tentu saja kita harus tetap menjaga untuk tetap berada di luar arus seret tersebut.
  • Tenanglah berenang mengikuti mengikuti arus,di luar arus balik, manfaatkan gelombang (ombak) untuk mendorong kita ke tepi pantai.

Diluar penjelasan ilmiah diatas, ada juga warga yang mengkaitkan kejadian tersebut dengan hal-hal yang berbau mistis.Minimnya sosialisasi mengenai Rip Current membuat para wisatawan terkadang tidak menghiraukan himbawan petugas atau papan larangan.



­







#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Inspirasi dan Opini Lainnya
 	 Liwon, Pendekar Gula Kelapa Pantai Barat Pangandaran
Liwon, Pendekar Gula Kelapa Pantai Barat Pangandaran
Selasa, 27 November 2012 06:47 WIB
Angin berhembus kencang dari Pantai Barat Pangandaran. Ombak setengah meter datang silih berganti di pantai yang cukup sohor sampai mancanegara itu. Pohon kelapa tepi Pantai Barat Pangandaran yang pernah dihantam tsunami pada 2006 itu bergoyang kesana kemari seakan ingin segera lari.
Romantisme Api Unggun di Pangandaran yang Tak Terungkap
Romantisme Api Unggun di Pangandaran yang Tak Terungkap
Senin, 05 Juli 2010 06:13 WIB
Masih melanjutkan cerita tentang jalan-jalan ke Green Canyon dan Pangandaran, kali ini aku akan bercerita tentang kegiatan kami di Pantai Pangandaran ketika malam hari. Memang, berdasarkan jadwal acara Sabtu malam itu akan diisi dengan makan bersama di pinggir pantai Pangandaran, ditemani api unggun. Dengan catatan, tidak hujan!
Catatan Kecil Untuk Pangandaran
Catatan Kecil Untuk Pangandaran
Kamis, 25 November 2010 12:26 WIB
Aku dilahirkan di Pangandaran 26 tahun yang lalu, Bapak ku seorang nelayan, rumahku terbuat dari bilik bambu berlantaikan tanah dan beratapkan daun nipah dalam bahasa sunda (dahon) dengan menggunkanan penerangan lampu teplok (damar).Meskipun kami hidup sederhana tapi kami sekeluarga merasa bahagia, setiap harinya Bapak ku dapat tangkapan ikan yang banyak, tapi saat itu harga ikan masih sangat murah, sekalipun dapat banyak hasilnya tak seberapa di bandingkan jaman sekarang, hanya cukup untuk makan sekeluarga.
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini