Green Canyon. Meski namanya berbau `bule`, warga Ciamis, Jawa Barat menyebutnya Cukang Taneuh alias Jembatan Tanah. Susuri kawasan ini dengan perahu dan kagumi pesona hijaunya.
Begitu tiba di pintu masuk obyek wisata ini, Anda bisa langsung membeli tiket perahu. Rp 75 ribu untuk satu perahu yang mampu menampung 5 penumpang. Jika Anda kebetulan datang berlima, tentu harga sewa perahunya menjadi lebih murah, karena biayanya ditanggung berlima.
Penumpang naik perahu dari dermaga, tak jauh dari loket tiket. Lalu pengemudi perahu dan asistennya akan memandu penumpang menyusuri sungai yang merupakan bagian dari Sungai Cijulang ini. Di kanan dan kiri sungai terdapat pepohonan yang rindang menghijau. Pemandangan ini membuat adem mata yang lelah dengan suasana kota.
Disarankan untuk datang ke lokasi ini pada saat musim kemarau. Sebab di musim hujan biasanya arus cukup besar dan terkadang warna air sungai menjadi keruh kecokelatan.
Tak hanya itu, dalam perjalanan yang memakan waktu 30-45 menit itu, pengunjung dapat melihat air terjun kecil. Juga dinding batu terjal, stalaktit dan stalakmit, serta batu-batu besar mirip gua yang telah runtuh di sepanjang sungai. Menakjubkan. Jika beruntung, Anda juga bisa melihat biawak di pinggir sungai yang sedang berjemur.
Setelah perahu menempuh jarak sekitar 3 km dan sampai di `terminal`, penumpang ditawari oleh pemandu untuk berenang melawan arus sungai atau langsung kembali ke dermaga. Meski berenang melawan arus, namun kegiatan ini dipastikan aman. Bahkan bagi yang tidak bisa berenang sekalipun. Dari GriyaWisata
Jika ingin berenang, maka penumpang dipersilakan memakai pelampung yang sudah tersedia di perahu. Perahu akan menunggu penumpang hingga selesai berenang. Bila ada barang-barang yang akan ditinggal di perahu, asisten pengemudi akan menjaganya. Sementara pengemudi perahu akan memandu pengunjung untuk berenang. Eit, kegiatan ini tidak cuma-cuma. Pengunjung harus merogoh kocek untuk membayar jasa pemandu ini, dan besarnya tergantung kesepakatan.
Setelah itu, byur!! Pengunjung dapat langsung berenang mengikuti si pemandu. Brr! Air sungai rupanya cukup dingin. Pemandu akan mengajak pengunjung untuk berenang dari batu besar ke batu besar lainnya. Bahkan di beberapa titik, pengunjung harus memanjat batu besar yang ada di tengah sungai. Ada beberapa ceruk dinding di sungai itu yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Di beberapa bagian pengunjung dapat menikmati `hujan abadi`. Air dari atap gua yang merupakan hasil rembesan air. Tantangan selanjutnya adalah melompat dari batu besar dengan ketinggian sekitar 5-6 meter ke lubuk yang dalam.
"Kalau sudah lompat dari batu itu, baru bisa dibilang benar-benar datang ke Green Canyon," canda seorang pemandu.
Selain wisata perahu dan berenang, di Green Canyon pengunjung juga bisa melakukan body rafting dengan menghanyutkan diri di air. Pengunjung akan dilengkapi dengan rompi pelampung, helm dan pelindung lainnya untuk menghindari terluka akibat badan terbentur batu-batu sungai.
Menuju Green Canyon
Jika Anda tinggal di Jakarta dan ingin ke Green Canyon, Anda dapat menggunakan bus malam dari Kampung Rambutan menuju Pangandaran. Bus menuju Pangandaran ada yang ber-AC sekitar Rp 60.000 dan non-AC sekitar Rp 55.000. Dari Pangandaran, perjalanan dapat dilanjutkan dengan bus sedang atau angkutan kota jurusan Pangandaran-Cijulang.
Kemudian dari Terminal Cijulang, perjalanan ke Green Canyon dilakukan dengan menaiki ojek. Beberapa orang memilih meminta sopir angkot mengantarkannya hingga ke Green Canyon. Biasanya ongkos dari Terminal Pangandaran hingga Green Canyon sekitar 10.000.
Tempat wisata ini mulai buka pada pukul 7.30 WIB dan umumnya tutup pada pukul 16.00. Karena tidak ada ATM di sekitar Green Canyon, maka bawalah uang tunai yang cukup.
Anda tertarik `menantang` arus Green Canyon?