Sudut Pandang Warga
Secangkir Kopi dan Sebatang Rokok

Secangkir Kopi dan Sebatang Rokok

Bangun pagi sinar mentari hangat di hati
seiring bob marley nyanyikan lagu cinta..
aku belum mandi dan gosok gigi aku sudah di air,
dengan segelas kopi ku pandang lautan lepas...
nggak kenal waktu..nggak kenal hari..
yang ku tahu hanyalah sunset dan sunrise...

Itulah sebait lirik lagu reagge karya Imanez yang sangat menggambarkan bagaimana kehidupan anak-anak pantai seperti halnya anak-anak pangandaran.

Walaupun aku hanya seorang tukang menyelam, ditengah kemajuan jaman yang serba canggih aku tidak mau ketinggalan informasi, dengan sedikit kalimat yang bisa aku rangkai kutuangkan paragraf demi paragraf dengan harapan apa yang bisa sedikit  aku berikan untuk pangandaran yang lebih baik.

Menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok di pinggir pantai bagi aku sudah menjadi kebiasaan yang bisa sejenak  menghilangkan beban pikiran, typical anak pantai yang slengean dan hidup serba santai sangat tercermin dari aktifitas sehari-hari dengan tampil apa adanya.

Seiring  kemajuan jaman, aktifitas seperti itu pun mulai ditinggalkan perlahan-lahan oleh anak-anak  pangandaran, perkembangan informasi teknologi yang cepat mau tidak mau menjadikan metamorfosis  pada kehidupan sehari-hari anak pantai, banyak sekali anak-anak pangandaran yang  bekerja di instansi pemerintahan, Swasta bahkan sampai Owner di perusahaan-perusahaan besar di sekitar pangandaran atau pun di luar pangandaran, kalau hanya  account Facebook bisa dipastikan semua anak-anak pangandaran sudah familiar bahkan sudah menjadi trend tersendiri dalam suatau komunitas tertentu di pangandaran.

Dalam dunia kepariwisataan misalnya banyak sekali anak pangandaran yang bekerja di bidang Perhotelan, Traveling, guiding service bahkan mereka menguasai beberapa bahasa asing.Mobilitas yang tinggi membuat anak-anak pantai tidak ada waktu untuk mersantai-santai ria, bahkan bagi mereka yang merantau nan jauh disana untuk bisa pulang kampung menikmati suasana pantai sebulan sekali saja sangat tidak mungkin.Padahal mereka kangen kongko -kongko bareng dipinggir pantai bercanda riang bersama teman-teman lama semasa mereka masih sekolah atau bahkan teman semasa kecil dulu.

Pangandaran memang tidak seperti dulu banyak sekali perbuahan di berbagai sektor, bahkan orang-orangnya sendiri sudah banyak berubah, gaya hidup dan trend centre yang di bawa wisatawan ikut andil dalam perubahan dari masa ke masa yang membuat pangandaran seperti sekarang ini, kebutuhan akan informasi dan teknologi yang cepat membuat anak-anak pantai sudah tidak Gaptek lagi.

Sebagai tempat tujuan wisata Pangandaran boleh dinikmati oleh siapa saja,dan siapa saja boleh merasa memiliki pangandaran.Semoga di generasi berikutnya anak-anak pangandaran bisa lebih arif dan bijaksana menyikapi dampak yang dibawa arus  pariwisata, dan harus lebih mecintai , menjaga norma-norma serta adat dan tradisi yang bisa menjadi kebanggan orang Pangandaran

Ambil sisi positifnya saja dari dampak pariwisata yang bisa di bilang sangat bebas ,jika tidak begitu niscaya norma-norma adat serta tradisi yang menjadi ciri khas pangandaran akan seperti segelas kopi dan sebatang rokok yang terhisap semakin-lama semakin habis tanpa manfaat yang jelas,dan asapnya terhembus terbawa angin hilang entah kemana.

 

 



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Sudut Pandang Warga Lainnya
Kehidupan Seorang Nelayan Pantai Pangandaran
Kehidupan Seorang Nelayan Pantai Pangandaran
Selasa, 06 November 2012 06:07 WIB
Pagi menjelang, kehidupan pagi hari pun dimulai dikawasan pantai Pangandaran, Jawabarat. Seiring irama alam, beberapa nelayan mulai melakukan aktivitas nya melaut. Mereka mulai bergegas, berlomba dengan sang waktu. Jangan sampai mereka didahului oleh sengatan trik sinar mentari dan gulungan ombak yang semakin tinggi menjulang
Pemerintah Perlu Proaktif, Cara Ini Gairahkan Wirausaha
Pemerintah Perlu Proaktif, Cara Ini Gairahkan Wirausaha
Minggu, 24 Juli 2011 00:07 WIB
Perizinan selama ini selalau menjadi faktor penghambat perkembangan dunia usaha dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, untuk menggairahkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship di kalangan anak-anak muda, mau tak mau harus membuka proses perizinan yang mudah. Pemerintah diharapkan proaktif menciptakan strategi dan kebijakan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha di Indonesia
Pangandaran Tertinggi di Indeks Integritas Provinsi Jabar
Pangandaran Tertinggi di Indeks Integritas Provinsi Jabar
Selasa, 19 Mei 2015 09:41 WIB
Kabupaten Pangandaran menjadi daerah dengan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) SMA/sederajat tertinggi di Jawa Barat. Kabupaten Pangandaran tercatat memiliki IIUN 79,15 atau di atas rata-rata IIUN nasional (63,28).
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini