Sudut Pandang Warga
Warung Pinggir Pantai, Antara Keindahan dan Kebutuhan

Warung Pinggir Pantai, Antara Keindahan dan Kebutuhan

Industri pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan perekonomian masyarakat disekitarnya, namun tidak sedikit justru karena tuntutan ekonomi, banyak hal-hal penting dalam industri pariwisata dikorbankan, Warung Pinggir Pantai Pangandaran contohnya. Memang masalah ini menjadi buah simalakama, jika warung itu benar-benar dimusnahkan dari pinggir pantai, sudah dipastikan warga akan berteriak keras untuk menolaknya, namun jika dibiarkan sudah barang tentu akan menghilangkan image keindahan pantai Pangandaran.

Pada awal tahun 2000-an pemerintah membuat sebuah program penataan warung pinggir pantai ini dengan membuat Pasarwisata Pangandaran, namun hanya berjalan beberapa waktu saja, warung-warung pinggir pantaipun bermunculan kembali, alasannya karena pasar wisata tidak seramai pantai bahkan terkesan sepi.

Jumlah warung semakin hari semakin meningkat, hal ini ditenggarai akibat lemahnya sanksi yang diberikan oleh pemerintah, padahal Peraturan pemerintah (PP) sudah terlihat jelas disepanjang pantai Pangandaran yang menginformasikan larangan untuk mendirikan bangunan baik permanen ataupun tidak sepanjang garis harim pantai Pangandaran. Tibumpun sepertinya hanya seperti kucing-kucingan dengan para pedagang.

Keindahan pantai Pangandaran sepertinya terkorbankan dengan semrawutnya pedagang pinggir pantai apalagi ditambah dengan ratusan perahu yang terkesan tidak tertata akibat molornya pembangunan pelabuhan cikidang di desa Babakan.

Bagaimana jika Pangandaran bersih dari Pedagang Pinggir Pantai? saya pikir inipun akan muncul masalah baru dimana wisatakan akan kesulitan untuk mendapatkan tempat makan, minum dan mencari beberapa kebutuhan saat liburan. Jika bersih sama sekali dipastikan wisatawanpun akan kelimpungan.

Jadi Bagaimana Solusinya? saya pikir solusi terbaik adalah PENATAAN, untuk mengambil jalan tengah antara kebutuhan dan keindahan alangkah baiknya pemerintah membuat sebuah rencana besar dalam penataan pangandaran secara keseluruhan. Hal yang sangat mungkin adalah dengan membangun bangunan-bangunan yang unik dan indah yang nantinya bisa digunakanan dan disewa oleh para pedagang, bangunan-bangunan ini bisa dibuat semacam bentuk rumah minang misalkan, atau bangunan unik lainnya yang tidak menghilangkan keindahan pantai Pangandaran. Bangunan-bangunan ini harus dilengkapi dengan drainase dan sistem pembuangan sampah yang bagus sehingga tetap ramah lingkungan. Bangunan ini dibuat berkelompok yang berjumlah beberapa warung/etalase dalam setiap kelompoknya, dan jarak antar kelompok bisa diatur jangan terlalu dekat sehingga tidak menghalangi pemandangan ke arah pantai dari Jalan. Pengawasan yang ketat dari pemerintah harus dilakukan, harus dipastikan tidak ada kepemilikan ganda dan diprioritaskan orang Pangandaran.

Hal yang sama bisa dilakukan di beberapa object wisata lain seperti di karang nini dan karapyak untuk orang Kalipucang, Pantai Batuhiu dan Bojongsalawe untuk Orang Parigi, Begitu pula Batu karas untuk orang Cijulang, jadi semuanya bisa terakomodasi.

Solusi ini menurut saya bisa menjadi solusi, satu sisi tidak menghilangkan keindahan apalagi kalau arsitektur bangunan warung itu unik seperti bangunan-bangunan dibali yang justru akan menjadi sebuah icon baru Pangandaran, dan satu sisi lagi masyarakat khususnya warga Pangandaran bisa menikmati industri wisata, begitu pula dengan wisatawan tidak kelimpungan mencari akomodasi saat berlibur.



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Sudut Pandang Warga Lainnya
Surga Dunia Banget Di Green Canyon
Surga Dunia Banget Di Green Canyon
Rabu, 01 Februari 2012 08:35 WIB
Green Canyon. Meski namanya berbau bule, warga Ciamis, Jawa Barat menyebutnya Cukang Taneuh alias Jembatan Tanah. Susuri kawasan ini dengan perahu dan kagumi pesona hijaunya.
Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan
Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan
Jum'at, 06 Mei 2011 09:44 WIB
Green Canyon berada di Cijulang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 285 km dari Jakarta (31 km dari Pantai Pangandaran).Tempat ini merupakan sekelompok gua, dengan stalagtit dan stalagmit yang tersembunyi di balik tebing-tebing hijau
Memasukan Sejarah Lokal Dalam Kurikulum di Sekolah
Memasukan Sejarah Lokal Dalam Kurikulum di Sekolah
Jum'at, 23 April 2010 06:33 WIB
Idealnya, pembelajaran sejarah selalu berangkat dari masalah dan fenomena lokal, agar anak didik mempunyai perasaan memiliki dan membutuhkan terhadap pelajaran yang disampaikan. Materi tentang sejarah Kerajaan Galuh misalnya akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak didik di Ciamis
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini