BDC Pangandaran Ekspos Bisnis Plan Pengembangan UMKM Pangandaran
Pangandaran, myPangandaran.com - Bussiness Development Center (BDC) Kabupaten Pangandaran melakukan paparan atau ekspos tentang bisnis plan pengembangan UMKM Pangandaran yang merupakan hasil FGD sebelumnya, paparan ini disampaikan kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Barat pada Kamis (21/11) kemarin di Bandung.
Kegiatan Expose Persiapan Pelatihan Vocasional BDC tim dari Satker Prov. Jabar, Tafjani Kholil, TL OC5 Jabar, Jaja Jamaludin, TA Pelatihan OC5 Jabar, Pian S, Sub TA Monev OC5 Jabar, Agus S, Sub TA MK OC5 Jabar, Korkot & Askot MK Kab. Pangandaran dan saya Komite BDC Pangandaran Teddy Sonjaya bersama tim.
Menurut Ketua BDC Pangandaran Teddy Sonjaya mengungkapkan bawah Harapan pelaksanaan pelatihan vokasional di daerah tertinggal, atau kumuh yakni di Kabupaten DOB Baru bisa menjadikan salah satu solusi yang cukup baik untuk meningkatkan kapasitas UMKM.
Teddy menambahkan pula bahwa pelatihan vokasional atau pembicara/" target="_blank">pendidikan pelatihan, pengembangan produk sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah saat ini fokus untuk membangun imprastruktur dari daerah pinggiran termasuk daerah tertinggal sampai dengan penataan Pantai Perkotaan ” Tambahnya.
Pelatihan di beberapa wilayah desa, kecamatan itu antara lain difokuskan pada pemberian pelatihan, keterampilan, peningkatan kapasitas Makanan dan Minuman, Kopi secara menyeluruh hulu ke hilir , ikan basah dan ikan kering dan komoditi kelapa.
BDC Pangandaran melalui Kadin sudah berdiskusi beberapa kali dengan Bank Indonesia Alhamdulillah mendapat respon positif yang cukup luar biasa, kita segera akan bekerja sama dengan dinas dinas terkait seperti dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemkop dan UKM), perindustrian, pertanian, dinas kesehatan, Parawisata supaya nantinya hasil pelatihan vokasional di pangandaran ini berkelanjutan.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bandung, Satker Prov. Jabar Rani menjelaskan bahwa pelatihan vokasional atau Pelatihan pengembangan Usaha KSM sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat.
Hal yang sama juga disampaikan Yanti SM, Sub TA Pelatihan KMP Wil 1 bahwa pelatihan berbasis keterampilan Peningkatan kapasitas harus didasarkan pada kearifan lokal yang mengadopsi budaya dan tradisi masyarakat setempat.
"Olahan makanan dan Kopi Khususnya merupakan komoditi yg banyak di minati dan selalu di buru tentu memiliki nilai ekonomis yang tinggi apalagi pangandaran punya khas yg cukup luar biasa sejauh ini dari hasil paparan BDC Pangandaran mudah mudahan segera terrealisasi" ujar Sriyanto, TL MP Wil 1.
"Karena produk tersebut, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salahsatu potensi khas wilayah pesisir Pangandaran, mengingat daerah tersebut juga memiliki potensi wisata laut wisata yang besar maka ini harus jadi salah satu komoditi unggulan daerah Pangandaran", tambah Teddy selanjutnya.
"Oleh karena itu, saya berharap kegiatan Vocasional ini ingin segera di laksanakan karena proses perifikasi provider sudah final beberapa bulan ke belakang dengan harapan Pelatihan Pengembangan usaha ini segera terrealisasi dengan harapkan mampu meningkatkan potensi ekonomi masyarakat usaha keci di daerah berharap mereka semakin giat menghasilkan produk dan berinovasi menghasilkan produk turunannya " jjar Teddy.
“Kami harapkan mereka juga mampu memproduksi produk turunan yang lebih berkembang dan pariatif yang bisa mendukung pengembangan wisata setempat sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara langsung,” kata Unang Korkot KOTAKU Kab. Pangandaran