myPangandaran News | Berita Pangandaran Terkini

Abah Enju, Maestro Wayang Golek dan Kisah Golok Ukir Pangandaran

Oleh Amin pada Kamis, 20 Juni 2019 11:20 WIB

Hidup secara sederhana di rumahnya yang terletak persis pinggir sawah di Citumang tepanya di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Abah Enju beserta Istrinya tinggal disana. Setiap pagi ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok pisau raut mulai menari diatas kayu mengukir kayu kecil menjadi gagang golok nan indah

Perjuangan Abah Enju memulai karirnya sekitar tahun 1978, memang dari sejak kecil Beliau sudah menyukai dunia perwayangan, Dia menceritakan bahwa pada awal karirnya pernah bekerja bersama dalang Yamin untuk membuat gamelan, membuat  wayang  dan akhirnya bisa mendalang sendiri .

Selain membuat wayang dan ukiran gamelan, Abah Enju juga mencoba merambah dunia ukir mebel kayu, sampai suatu saat ada seseorang menyuruh membuatkan sarung  keris dan sampai sekarang ditekuninya.

Keunikan atau ciri khas golok yang dibuat Abah Enju yaitu dari bentuk ukirannya, Abah Enju membuat golok ukiran sesuai pesanan, ukiran gagang golok yang paling banyak diminitai yaitu bentuk kepala singa. Sampai pandai - pandai  golok disekitar Pangandaran biasanya  jika ingin membuat gagang dan sarung golok ukir yang unik datang ke Abah Enju

Untuk membuat gagang dan sarung golok, Abah Enju menggunakan bahan baku dari limbah kayu yang notabenya barang bekas yang sudah tidak terpakai  disulap menjadi barang antik. Bahan yang digunakan untuk membuat  gagang golok dan sarung  biasanya dari kayu caruy, kayu kopi , akar mahoni dan lain-lain.

Selain dengan kayu Abah Enju juga membat gagang golok dari bahan baku tanduk kerbau, tapi karena harga bahan bakunya mahal Abah Enju lebih senang membuat gagang golok dari bahan kayu saja.

Beberapa pejabat di Kabupaten Pangandaran sudah banyak yang jadi pelanggannya karya-karyanya banyak diminati, bahkan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga pernah membeli patung buatan Abah Enju.

Abah Enju merasa  bahagia menjalani  kehidupannya seperti ini, Beliau tidak pelit terhadap ilmu yang dimilikinya, bahkan keterampilan mengukirnya sudah diwariskan  kepada kedua anaknya dan beberapa anak yang suka belajar dirumahnya.